Atase Sains dan Teknologi Kedubes Prancis Dr Thierry Goubier (kiri) dan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kanan) melakukan serah terima cinderamata usai diskusi bersama
SURABAYA, Beritalima.com|
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia terus bekerja keras untuk meningkatkan citra positifnya melalui hubungan baru dengan berbagai pihak. Kali ini, ITS bersama delegasi dari Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis untuk Indonesia melakukan pertemuan secara luring untuk berdiskusi mengenai kolaborasi riset dan peningkatan mobilitas mahasiswa pascasarjana.
Atase Sains dan Teknologi Kedubes Prancis Dr Thierry Goubier mengatakan bahwa program peningkatan mobilitas tersebut telah dilaksanakan melalui French Indonesian Consortium in Engineering and Management (FICEM) pada 2021 lalu. Tak hanya itu, Institut Français Indonesia (IFI) Surabaya juga sudah melakukan beberapa kolaborasi seperti pelatihan, menghadirkan beberapa dosen ITS, dan lain sebagainya sejak November 2021 lalu.
Tak hanya itu, saat ini sudah terdapat 11 universitas atau institut di Prancis yang telah bekerja sama sebagai mitra universitas dengan ITS. Antara lain adalah Institut National Des Sciences Appliquees (INSA) De Rennes, Universite de Technologie de Troyes, dan lain sebagainya.
“Karena kolaborasi tersebut, kami sangat antusias untuk menjalin kolaborasi riset dan mobilitas kembali dengan ITS,” ucapnya.
Dipandu oleh Manajer Senior Kerjasama Internasional Direktorat Kemitraan Global ITS Astria Nur Irfansyah ST MEng PhD, ITS mengundang delegasi Kedubes Prancis untuk mengikuti tur inovasi yang telah diciptakan oleh ITS. Mulai dari riset di Departemen Teknik Sipil mengenai evaluasi transportasi di sungai Bengawan Solo, robot RAISA yang merupakan rancangan kolaborasi ITS dengan Universitas Airlangga (Unair), dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ciptaan dari Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS.
Selanjutnya, dalam sesi diskusi dengan delegasi Kedubes Prancis, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD mengatakan, ITS telah memiliki program sarjana kelas internasional yang dapat menerima mahasiswa Prancis yang ingin berkuliah di ITS.
“Program ini kami tujukan sebagai timbal balik dari berbagai program kolaborasi yang diajukan oleh Kedubes Prancis,” ungkapnya.
Di akhir sesi diskusi, dosen Departemen Teknik Mesin ini berharap ITS dengan Kedubes Prancis dapat berkolaborasi lebih lanjut mengenai inovasi bidang robotika, maritim, dan inovasi-inovasi lainnya.
“Kami berharap kolaborasi riset ini dapat berlangsung segera, sehingga ITS dapat berkarya lebih tinggi dengan Prancis,” pungkasnya dengan penuh harapan.(Yul)