Tingkatkan Pengembalian Barang yang Hilang lewat MyITS Lost & Found

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Informasi kehilangan barang di lingkungan kampus tentunya harus bisa diakses oleh seluruh sivitas akademikanya. Berangkat dari kebutuhan tersebut, tim tenaga kependidikan (tendik) yang bernama The Last Detectives dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan situs web myITS Lost & Found sebagai upaya meningkatkan persentase pengembalian barang yang hilang di lingkungan kampus.

Ketua tim The Last Detectives ITS Andri Gunawan menjelaskan bahwa terdapat sekitar 700 laporan kehilangan barang yang telah dilaporkan kepada Satuan Keamanan Kampus (SKK) ITS sepanjang periode Januari – September 2024.

Sistem pelaporan yang masih menggunakan Google Form dinilai kurang efektif, yang tercermin dari tingginya kasus kehilangan yang belum terselesaikan.

“Laporan kehilangan dan penemuan barang hanya bisa diakses oleh SKK, sehingga informasi tidak tersebar ke seluruh sivitas akademika,” papar Andri.

Dengan mengembangkan myITS Lost & Found, Andri dan timnya bermaksud untuk memperluas jangkauan informasi kehilangan barang yang telah dilaporkan.

Layanan digital ini dapat diakses oleh seluruh kalangan yang menggunakan akun terintegrasi dengan portal myITS SSO. Selain itu, terdapat pula agen atau administrator yang tersebar di berbagai unit dan departemen ITS yang bertugas membantu proses laporan.

Lelaki yang bertugas di Biro Sarana dan Prasarana ITS itu menuturkan bahwa terdapat dua menu utama dalam program myITS Lost & Found, yakni laporan kehilangan dan laporan penemuan.

Untuk membuat laporan kehilangan, sivitas akademika ITS atau warga sekitar dapat mendatangi agen Lost & Found terdekat untuk membuat laporan. Laporan dibuat dengan mencantumkan informasi terkait jenis, deskripsi, dan lokasi kehilangan atau penemuan barang tersebut.

Lebih lanjut, pelapor juga diminta untuk melampirkan dokumentasi barang guna memudahkan pengunjung web mengidentifikasi barangnya. Laporan yang telah diajukan akan diverifikasi oleh sistem agar dapat ditampilkan pada menu beranda, sehingga dapat diakses oleh seluruh pengguna.

Pada menu tersebut, terdapat kontak agen yang bisa dihubungi ketika menemukan barang yang hilang.

“Sementara itu, pelaporan barang yang ditemukan memiliki teknis yang sama,” tambah Andri.

Meskipun awalnya mendapatkan tantangan pada proses implementasi, ungkap Andri, program ini dapat berjalan dengan bantuan berbagai pihak.

Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pengarahan dan pemahaman kepada agen di seluruh unit kerja ITS. Saat ini, agen telah tersebar di tujuh unit kerja dan tujuh departemen yang ada di ITS. Angka ini diharapkan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan ke depannya.

Berkat inovasi yang digagasnya tersebut, tim The Last Detectives ITS ini telah berhasil mengukir prestasi di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVIII 2024.

Tim yang juga beranggotakan Fikri Haykal SKom dan Samsul Arifin ini berhasil membawa pulang medali emas pada kompetisi tahunan yang diselenggarakan di Bali, awal Desember 2024 lalu tersebut.

Ke depannya, berbagai pembaruan akan ditambahkan pada myITS Lost & Found sebagai salah satu langkah ITS mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 9 yang mendorong inovasi berkelanjutan.

Selain itu, inovasi ini juga merupakan upaya ITS dalam mendukung keterbukaan informasi publik. Andri berharap, teknologi ini dapat menyelesaikan permasalahan kehilangan barang yang kerap terjadi di lingkungan ITS.

“Selaras dengan slogan kami, yaitu barang hilang kembali pulang,” tutupnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait