Tingkatkan Sinergi Untuk Mengejar Target Kepesertaan dan ITW BPJS Ketenagakerjaan

  • Whatsapp
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jatim, Dodo Suharto, bersama Kakacab BPJS Ketenagakerjaan Pasuruan yang baru dilantik, Anak Agung Karma Krisnadi, dan Kabid Pemasaran BPJS Pasuruan, Wahyu Nurhayati, Senin (15/10/2018).

SIDOARJO, beritalima.com – Di sisa waktu tutup tahun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur berusaha mengejar target kepesertaan dan Iuran Tepat Waktu (ITW).

Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Dodo Suharto, mengatakan, untuk percepatan target kepesertaan diantaranya dengan meningkatkan kinerja badan, baik untuk perluasan cakupan kepesertaan ataupun peningkatan pelayanan pada peserta.

Sedangkan untuk ITW, kata Dodo, hingga saat baru kisaran 70%. Padahal, target ITW tahun ini 85%.

Dodo mengutarakan itu di acara pelantikan Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pasuruan, Anak Agung Karma Krisnadi, di Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim, Jalan Juanda, Sidoarjo, Senin (15/10/2018).

Agung, demikian panggilan Kakacab Pasuruan baru tersebut, sebelumnya Kakacab Gianyar. Yang menarik, ITW di Cabang Gianyar saat ini 100%, sedangkan ITW di Cabang Pasuruan paling rendah di wilayah Jatim, yakni 54%. Karena itu, kepindahan Agung diharap mampu mendongkrak ITW di Cabang Pasuruan.

Dodo menjelaskan, ITW adalah iuran yang dibayar oleh badan usaha/ perusahaan/ pemberi kerja sebelum jatuh tempo tanggal 15 bulan berikutnya.

Menurutnya, ITW mempengaruhi pengembangan saldo Jaminan Hari Tua (JHT) peserta. Semakin awal iuran dibayar, maka semakin tinggi pengembangan JHT yang diterima peserta.

Untuk optimalisasi penagihan piutang iuran, selain diupayakan sendiri melalui petugas pemeriksa (wasrik), juga bekerjasama dengan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan, KPKNL, dan Kejaksaan.

Disebutkan, realisasi piutang iuran sampai September 2018, dari target 4.550 badan usaha (BU) penunggak iuran, yang tertagih 2.174 BU dengan nilai iuran Rp 76,7 miliar.

Untuk capaian kepesertaan, sampai September 2018 kepesertaan BU aktif sebanyak 68.058, dengan jumlah tenaga kerja aktif (TKA) sebanyak 3,05 juta. Rinciannya, sektor penerima upah (PU) 1,79 juta, sektor bukan penerima upah (BPU) 201 ribu, dan sektor jasa konstruksi 1,05 juta.

Sedangkan akuisisi Perisai sebanyak 43.229 TK dari 367 Perisai di Jawa Timur.

Dan untuk pembayaran klaim, sampai September 2018 Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim telah membayar klaim 189.963 kasus dengan total klaim sebesar Rp 1,88 triliun.

Rinciannya, klaim 153.185 JHT sebesar Rp 1,68 triliun, klaim 2.212 Jaminan Kematian (JKM) sejumlah Rp 61,8 miliar, klaim 20.080 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) senilai Rp 121 miliar, dan 14.486 Jaminan Pensiun (JP) sejumlah Rp 18,6 miliar.

Untuk potensi kepesertaan di Jawa Timur, menurut Dodo, masih sangat tinggi. Karena itu, Dodo menghimbau jajaran BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur untuk bekerja keras dan cerdas agar semakin banyak tenaga kerja yang terlindungi.

Di samping itu, lanjut Dodo, tingkatkan sinergi dengan Pemerintah Daerah dan pihak–pihak terkait agar percepatan pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur tercapai. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *