MADIUN, beritalima.com- Untuk lebih meningkatkan sinergitas dengan wartawan, Pemkab Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Kominfo, menggelar pertemuan dengan wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Madiun, Kamis 17 Oktober 2019.
Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, dalam sambutannya mengajak kepada para wartawan untuk terus menjalin hubungan yang harmonis dengan Pemerintah Kabupaten Madiun dan keduanya bisa saling diuntungkan.
“Pembangunan dan kemajuan Kabupaten Madiun tidak akan tercapai tanpa hubungan yang harmonis antara Pemerintah Kabupaten Madiun dengan wartawan,” kata H. Ahmad Dawami.
Namun bupati juga mengingatkan agar wartawan mematuhi aturan yang berlaku. Karena wartawan juga mempunyai rambu-rambu.
“Dalam membuat berita hendaknya wartawan profesional agar masyarakat Kabupaten Madiun menerima informasi yang benar. Untuk itu, Pemkab Madiun tetap akan melakukan cek and balance,” tuturnya.
Ditambahkannya, para jurnalis di Kabupaten Madiun pasti diakomodir dan pasti tidak ada yang ‘tercecer’. Tapi kalau masih ada yang tercecer, mereka harus intropeksi.
“Pemkab Madiun tidak pernah memberangus wartawan, tetapi justru membutuhkan perannya,” ungkapnya.
Sementara itu narasumber dari Dinas PUPR, Maskur, menjelaskan, kebutuhan air bagi kehidupan makhluk hidup sangat penting. Demikian halnya dengan tanaman termasuk juga untuk lahan pertanian.
Untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, Pemkab Madiun memiliki tiga titik waduk. Yakni Waduk Notopuro, Waduk Saradan dan Waduk Dawuhan. Upaya lain yang dilakukan saat ini adalah dengan melaksanakan perbaikan pintu-pintu air di waduk. Selain adanya waduk, juga ada sumur dalam sibel maupun sumur pompa dalam,” terang Maskur.
Disisi lain, narasumber dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Paryoto, mengatakan, kebutuhan air pada musim kemarau pertama (MK I) sangat terbatas. Meskipun ada namun tidak maksimal. Untuk itu, disarankan kepada petani agar mentaati pola tanam.
“Pada saat MK I hendaknya petani menanam polowijo yang tidak membutuhkan banyak air. Ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pertanian. Pertama SDA yang meliputi tanah dan air. Kemudian sebagai petani hendaknya bijaksana dalam pengelolaan tanah untuk pertanian. Kemudian pada musim kemarau seperti saat ini, jangan memaksakan diri menanam tanaman yang banyak membutuhkan air,” terang Paryoto.
Ia juga menghimbau agar petani mengendalikan pemakaian pupuk kimia untuk mengembalikan unsur hara dalam tanah.
“Demikian halnya dengan SDM, antara jajaran dinas dengan petani harus sinkron. Kita harus mampu memahami situasi musim tanam untuk menekan kegagalan budidaya tanaman. Perhatikan pula musim dan cuaca kapan harus menanam tanaman jenis horti maupun tanaman pangan. Dalam rangka optimalisasi tanaman pangan, pemerintah banyak memberikan bantuan sarana, prasarana maupupun infrastruktur pertanian. Manfaatkan bantuan tersebut secara maksimal,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun, Madiun, Sawung Rehtomo, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka desiminasi program OPD. (Dibyo).
H. Ahmad Dawami (kanan atas), Sawung Rehtomo (kiri atas).