BANDA ACEH_ beritalima.com I Dalam rangka meningkatkan daya saing sumberdaya manusia tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh menggandeng Dinas Pendidikan (Disdik) melaksanakan Focus Gtoup Discussion (FGD) Revitalisasi SMK di Aula Bappeda, Selasa (07/07/2020).
Kegiatan FGD yang di inisiasi oleh Bappeda itu selain dihadiri staff ahli dan unsur dari Bappeda, staf ahli Disdik Aceh, Ketua MKKS SMK Provinsi Aceh dan dari unsur pihak-pihak yang terkait.
Staaf Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Drs Laisani MSi kepada media menjelaskan, tujuan FGD Revit SMK yang dilaksanakan oleh Bappeda dan Disdik Aceh untuk menindaklanjuti Inpres nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di Indonesia khususnya Aceh.
Kata Laisani, tujuan utamanya FGD ini adalah bagaimana mendesain sesuai potensi setiap kabupaten/kota arah kebijakannya lahir satu atau dua SMK yang fokusnya masing-masing kompetensi keahlian yang menjadi dominan memenuhi tenaga kerja.
“Dalam rangka memenuhi tenaga kerja ke usaha industri baik di Aceh, nasional maupun internasional, maka kebijakan Pemerintah Aceh adalah bagaimana melakukan revitalisasi ini di semua standar-standar di SMK,” ujarnya.
Dijelaskannya standar-standar di SMK diantaranya terpenuhi guru-guru produktif, kurikulum kerjasama dengan dunia usaha, tata kelola SMK hingga proses magang yang sesuai dengan input dan outputnya.
“Dari FGD yang telah dilaksanakan, para peserta mengharapkan harus ada program tindak lanjut. Karena ini proses awal Dinas Pendidikan harus menawarkan SMK-SMK mana yang ditunjuk dan sudah siap melaksanakan program revitalisasi ini sebagai model di setiap kabupaten/kota,” ucap mantan Kadisdik ini.
Ditanya tentang target pelaksanaan program revitalisasi ini. Laisani mengatakan, sebenarnya tahun ini sudah bisa terlaksana, namun karena kondisi Covid-19 ada beberapa kendala yang tidak bisa dilaksanakan. Diharapkan pada tahun 2021 program ini dapat terwujud.
“Dukungan dari semua pihak terutama dari Pemerintah Aceh, Disdik Aceh, Bappeda dan pihak-pihak lainnya juga dukungan dana baik bersumber dari APBA maupun dari APBN, sehingga program revitalisasi SMK ini dapat diwujudkan sebagaimana mestinya,” pungkas Laisani. (Teuku Muhammad)