SURABAYA, Beritalima.com-
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, Kamis (11/7/2024).
Kedua UPT itu yakni UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau (PSMB-LT) Surabaya dan UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo. Dalam tinjauannya, Adhy didampingi Kepala Disperindag Jatim, Iwan melihat berbagai fasilitas dan menyapa seluruh pegawai.
Adhy mengatakan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk memastikan bahwa UPT-UPT ini memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
“Kami pastikan supaya masyarakat yang bersentuhan langsung merasakan bahwa memang kita punya sebuah layanan yang prima dan baik untuk masyarakat,” kata Adhy.
Kedua UPT ini memiliki berbagai fasilitas seperti laboratorium. Bahkan UPT PSMB-LT yang digunakan untuk melayani pengujian mutu dan sertifikasi semua produk ini dilengkapi salah satu alat penguji mutu barang tercanggih di Indonesia.
“Tahun kemarin kita sudah membeli mesin yang cukup canggih dan kabarnya ini tercanggih di Indonesia. Jadi ini harus kita pertahankan,” ungkapnya.
“Ini lengkap, apalagi untuk pupuk ini yang paling lengkap. Sehingga Kementerian Pertanian saja menguji semua produknya di sini dan ini potensinya sangat luar biasa,” tambah Adhy.
Dalam kesempatan tinjauan ini, Adhy juga mengindentifikasi alat dan mesin apa saja yang perlu direvitalisasi. Tujuannya tidak lain untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat.
“Tadi kita lihat juga mana yang masih harus diperbaharui lagi teknologinya,” ungkapnya.
Selain itu Adhy juga menyampaikan bahwa untuk bisa memberikan layanan kepada masyarakat yang lebih luas, pihaknya akan segera menyesuaikan peraturan gubernur yang mengaturnya. Pasalnya saat ini Pergub yang digunakan hanya mengatur untuk memberikan layanan kepada masyarakat di wilayah Jawa Timur saja.
“Karena Pergubnya itu masih untuk Jawa Timur, kami akan buka untuk bisa melayani nasional. Karena kebutuhan wilayah timur belum ada lab seperti ini, dan itu sangat potensial permintaannya,” jelasnya.
Selanjutnya, ketika di UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo, Adhy langsung meninjau berbagai mesin-mesin penghasil _spare parts_ dan berbincang dengan beberapa pegawai.
Usai meninjau, Adhy mengatakan bahwa akan diupayakan penyediaan bahan baku yang akan menunjang proses produksi. Sehingga hal ini akan memberikan keuntungan untuk membeli mesin yang lebih canggih.
“Saya harap tidak hanya jasa yang ditawarkan, tapi juga nantinya mampu bekerja sama dengan perusahaan yang lebih besar,” sambung Adhy.
“Kalau bisa memproduksi kenapa tidak, nanti uangnya masuk ke pembiayaan lainnya,” imbuhnya.
UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo ini melaksanakan tugas dalam pelayanan teknis, pembinaan, alih teknologi, perekayasaan, pengembangan desain, menyediakan sarana usaha industri, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
Di sela-sela kunjungannya, Adhy juga berbincang langsung dengan peserta pelatihan operator mesin perkakas industri yang dididik selama satu tahun.
“Saya berterima kasih kepada adik-adik karena sudah mendaftar di UPT ini, yang mana orientasinya upayakan untuk belajar dan praktek dengan baik, ambil peluang sebanyak mungkin,” tambah Adhy.
“Kami ingin UPT ini menjadi lebih profesional. Sehingga kontribusinya lebih luas. Hal ini tentunya didorong oleh industri manufaktur yang semakin besar di Jawa Timur, dimana sekarang sudah mencapai 31 persen. Ini menunjukkan industri manufaktur Jatim maju,” pungkasnya.(Yul)