JOMBANG, beritalima.com | Setelah beberapa waktu lalu meninjau jalan rusak di jalan raya Mojokerto-Jombang, kali ini, Minggu (30/1) pagi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali meninjau kondisi jalan rusak di Jalan Raya Mojoagung-Peterongan, Jombang.
Bersama tim dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa-Bali, Wagub Emil turun langsung melihat kondisi jalan yang sebagian besar berlubang. Peninjauan ini dilakukan sebagai respon atas masukan dan aduan dari masyarakat yang melaporkan jalan rusak tersebut.
“Kemarin ada masyarakat yang mengirim video ke kami melaporkan kondisi jalan yang rusak disini. Saya langsung hubungi tim BBPJN dan langsung mengecek ke lapangan. Ternyata memang benar. Kok bisa luput? karena dalam situasi begini, ditambal pakai aspal dingin kemudian kena air itu sehari dua hari bisa mengelupas lagi,” kata Emil.
Emil mengatakan, untuk menangani masalah jalan berlubang ini, tim BBPJN akan meningkatkan intensifitas Tim Sapu Lubang. Sapu lubang ini, lanjutnya, harus terus dilakukan untuk memastikan tidak ada jalan berlubang dikemudian hari.
“Sapu lubang tetap tidak bisa dihindari karena kita tidak bisa membiarkan kondisi jalan berlubang. Bahkan kemarin oleh warga ada yang ditutup pohon pisang, rumput, dan karung,” katanya.
Menurutnya, jalan rusak ini merupakan suatu masalah yang harus diselesaikan secara komplit dari seluruh pemangku kepentingan. Meskipun saat ini di era pandemi, bahwa banyak anggaran pemerintah direfocusing, namun masalah jalan rusak tetap harus jadi prioritas.
“Kami menyadari teman-teman telah bekerja keras, tetapi mungkin harus kita tingkatkan lagi karena ini demi keselamatan masyarakat,” katanya.
Salah satu masalah yang mendasar, lanjutnya, adalah median jalan yang hampir sama rata dengan jalan karena sudah dilapis-lapis aspal. Untuk itu penanganan-penanganan besar seperti memastikan mediannya ditinggikan dan kedap air, akan menjadi bagian dari penanganan jangka menengah.
“Sedangkan untuk jangka pendek atau darurat, penutupan lubang ini tetap harus berjalan. Namun dalam kondisi musim hujan seperti ini, proses penambalan jadi kurang maksimal dan tidak tahan lama karena limpahan air yang masuk dari median jalan. Untuk itu penambalan harus dilakukan intensif agar tahan lama,” katanya.
Saat ini, lanjut Emil, ada 7 (tujuh) Tim Sapu Lubang dari BBPJN yang bekerja mulai dari Krian sampai ke Kertosono. Dimana tim ini dalam sehari bisa melakukan sapu lubang mencapai 50 lubang per hari. Ia berharap agar jumlah tim ini sendiri dapat ditambah ke depannya.
Ke depan, Emil juga berharap keberadaan jembatan timbang dapat diaktifkan dan diefektifkan lagi. Mengingat sebagian besar yang melewati jalan ini merupakan kendaraan berat.
“Kami berharap Kementerian Perhubungan ada solusi untuk bisa mempercepat pengefektifan jembatan timbang ini. Memang kalau jalan itu bebannya lebih dari kapasitas, maka kerusakannya eksponensial,” katanya.
Sementara itu, Kabid Keterpaduan Infrastruktur Jalan BBPJN Jawa-Bali, Oktaviano Dewo Satriyo mengatakan, kerusakan di ruas jalan raya Mojoagung-Peterongan ini ekskalasinya cukup cepat. Menurutnya, pihaknya dalam jangka panjang akan melaksanakan penanganan rekonstruksi di beberapa tempat mulai Krian sampai Kertosono.
“Memang kalau sekarang ini untuk solusi jangka pendeknya kami akan mencoba untuk melakukan penambalan lubang dengan menambah Tim lagi dari yang sudah ada dengan memaksimalkan anggaran yang sudah ada,” pungkasnya.