SURABAYA, beritalima.com | Setelah berkantor di Kantor Kelurahan Bubutan, Wali Kota Eri Cahyadi langsung tancap gas meninjau penyekatan di beberapa titik perbatasan kota. Setidaknya ada dua titik yang dikunjungi Wali Kota Eri bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokrompimda), yakni penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya dan di Bunderan Waru depan Mal City of Tommorow (CITO).
Penyekatan dilakukan bagi pengendara dari luar kota yang masuk ke Surabaya, selain wilayah aglomerasi, sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran. Tiba di lokasi penyekatan Jembatan Suramadu, Wali Kota Eri rupanya disambut dengan sosok pocong beserta kerandanya. Namun, pocong yang dimaksud kali ini adalah sosok petugas kepolisian yang mengenakan kostum pocong. Melihat itu, ia pun mengaku terkejut sekaligus mengapresiasi inovasi yang dimiliki oleh Polrestabes Tanjung Perak.
“Karena pendekatan yang kita gunakan ini adalah pendekatan persuasif. Semua ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Siapa pun yang masuk di Kota Surabaya harus menjaga prokes, jangan sampai terjadi lonjakan kasus,” kata Wali Kota Eri di tengah tinjauannya, Sabtu (23/5/2021).
Dia menjelaskan, bagi pengendara dari luar Kota Pahlawan tetapi belum membawa bukti surat bebas Covid-19 maka, akan mereka wajib rapid antigen di tempat. Cak Eri menyebut, sampai dengan siang ini, sedikitnya ada 34 pengendara dari Madura yang telah dirapid antigen. Dari angka itu, dua orang dinyatakan reaktif dan dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura.
“kita juga tidak mau ambil resiko makanya kita bawa ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura sesuai kesepakatan kita dengan provinsi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, meskipun nantinya penyekatan ini sudah tidak ada, namun dia berharap pada saat masuk Surabaya, warga sudah tahu harus membawa surat keterangan bebas Covid-19. Bahkan, dia pun bersyukur karena selama ini satgas Covid-19 Kota Surabaya dan satgas yang terbentuk di masing-masing RT/RW, saling gotong-royong berjuang demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut.
“Kalau ada orang yang pulang mudik maka RT harus tau dan melaporkan sehingga tetap karantina di rumah masing-masing. Alhamdulillah dengan adanya satgas tingkat RT kepatuhan warga juga tinggi,”ungkapnya.
Di samping itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini menyebut berdasarkan pantuannya hingga hari ini, belum ditemukan lonjakan kasus pasca libur lebaran di Kota Pahlawan. Dia mengurai untuk Hotel Asrama Haji (HAH), sekitar 20-23 kasus. “Semoga segera turun sehingga Surabaya kembali zona hijau,” jelas dia.
Sekitar 15 menit berada di sana, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) bersama rombongan, bergeser ke lokasi berikutnya yaitu di Bunderan Waru, Surabaya.
Di sela-sela tinjauannya, dia memastikan sesuai dengan arahan pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah pusat bahwa akan selalu menjaga daerah. Dia terus menekankan jangan sampai ada peningkatan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan. “Kami juga terus berkoordinasi dengan pusat, dan provinsi supaya Surabaya tidak melonjak. Kemudian, teman-teman dari Polrestabes juga memantau mobil luar bawa surat bebas atau tidak. Tentu kami berharap agar pandemi di Kota Pahlawan segera hilang,” pungkasnya. (*)