TRENGGALEK, beritalima.com | Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kab. Trenggalek, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyempatkan diri untuk meninjau langsung kawasan perumahan inklusif yang dibangun di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Minggu (5/12).
Perumahan inklusif ini sendiri dibangun untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas. Dimana perumahan tersebut dirancang sesuai kondisi para penyandang disabilitas, seperti jalan yang dibuat aksesibel untuk pengguna kursi roda dengan diadakannya bidang miring disetiap jalur masuk rumah.
Selain itu ada pula guiding block yakni paving block yang dibuat khusus untuk menunjang aksesibilitas bagi penyandang disabilitas terutama tuna netra. Guiding block ini juga dibangun memutari dan menghubungkan tiap rumah.
Tidak hanya itu, pintu di setiap rumah didesain menggunakan pintu geser yang memudahkan penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda untuk membuka dan menutup pintu. Selain itu, rumah ini juga dikonsep menyatu dengan tempat usaha. Harapannya, para penyandang disabilitas bisa membuka usaha di rumah seperti menjahit, salon, dll.
Saat meninjau perumahan inklusif tersebut, Emil, sapaan Wagub Jatim, tampak menyapa dan berbincang langsung dengan para penyandang disabilitas yang tinggal di rumah tersebut.
“Gimana pak, bu kabarnya? Mugi sehat selalu nggih. Bagaimana senang tidak tinggal disini? Sudah usaha apa saja disini?,” tanya Emil.
Menurutnya, adanya perumahan inklusif ini sangat membantu bagi para penyandang disabilitas yang berkeinginan memiliki rumah. Apalagi, fasilitas dan desain rumah ini dirancang ramah bagi penyandang disabilitas.
“Tadi saya mengobrol dengan teman-teman penyandang disabilitas yang tinggal disini dan hampir semua mengaku senang dan betah tinggal disini,” katanya.
Tidak hanya itu, Emil juga mengapresiasi desain rumah yang juga dirancang sebagai tempat usaha. Dengan begitu, para penyandang disabilitas bisa membuka usaha di rumah dan diharapkan kesejahteraan ekonomi mereka bisa ikut terangkat.
“Tadi saya tanya ada yang buka usaha salon, toko jualan pulsa, bahkan ada yang jadi youtuber. Ini menarik sekali, karena mereka bisa berekspresi sekaligus bisa jadi mata pencaharian,” terangnya.
Emil pun lantas memberikan semangat dan motivasi bagi para penyandang disabilitas tersebut dalam menjalani usahanya. Menurutnya, salah satu kuncinya adalah tetap semangat dan tidak pernah menyerah.
“Namanya orang usaha pasti ada naik turunnya, tapi kita tetap harus yakin dan optimis bahwa usaha kita akan laris. Pokoknya tetap semangat, saya doakan usaha bapak ibu semua laris dan lancar,” kata Emil yang kemudian diamini para penyandang disabilitas.
Ia pun berharap, keberadaan perumahan ini yang saat ini masih ada beberapa rumah yang dalam tahap penyelesaian, bisa segera selesai. Ditambah fasilitas yang ada di perumahan ini bisa ditambah. Dimana rencananya pada tahap ini akan dibangun kurang lebih 20 rumah di perumahan inklusif ini.
“Saya sudah berdiskusi dengan Pak Bupati Trenggalek, dan beliau juga semangat untuk terus menggalang dana dari berbagai mitra untuk ikut membantu pembangunan perumahan ini. Termasuk dari Yayasan Naema yang menjadi inisiator pembangunan perumahan ini. Semoga adanya rumah ini menjadi berkah bagi semua,” katanya.
Sementara itu, Mustofa, salah satu penyandang disabilitas yang tinggal di perumahan ini mengaku senang. Menurutnya, adanya perumahan inklusif ini bisa membantu para penyandang disabilitas yang berkeinginan membeli rumah. Selain karena ada subsidi dari pemerintah, perumahan ini juga dikhususkan bagi penyandang disabilitas.
“Apalagi akses dan fasilitas di perumahan ini sangat mendukung karena didesain untuk kaum difabel. Saya sendiri sudah hampir dua tahun tinggal disini dan betah disini, para tetangga juga menerima dengan baik,” pungkasnya.
(red)