Bekasi, beritalima.com| – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan, program magang nasional merupakan keseriusan Pemerintah dalam memberikan kesempatan kerja bagi anak muda.
Teddy mengutarakan hal tersebut dalam keterangan persnya (7/11) usai meninjau langsung Program Magang Nasional di salah satu perusahaan besar swasta, PT Denso Indonesia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Teddy didampingi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai standar dan memberikan manfaat nyata bagi para peserta muda.
“Kami mengecek langsung para peserta Program Magang Nasional Batch 1 yang telah mulai bekerja sejak 20 Oktober 2025 ini. Kini, mereka telah menjalani masa magang selama tiga minggu,” ujar Teddy.
Para peserta magang di PT Denso Indonesia benar-benar dilibatkan dalam proses kerja nyata sesuai bidang keahliannya. Mereka mendapatkan pembekalan keterampilan dari mentor berpengalaman dan memperoleh uang saku sesuai ketentuan kabupaten/kota, yakni sekitar Rp5,5 juta per bulan di wilayah Bekasi.
Salah satu hal menarik dari kunjungan ini, ucap Teddy, banyaknya peserta yang baru lulus kuliah pada Agustus lalu dan kini sudah dapat bekerja hanya dua bulan setelah wisuda. Hal ini menunjukkan efektivitas program dalam mempercepat transisi lulusan baru ke dunia kerja.
Teddy menekankan, Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Ketenagakerjaan telah menginstruksikan penambahan kuota peserta magang secara signifikan. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah memperluas kesempatan kerja bagi generasi muda Tanah Air.
“Sebagai bentuk komitmen pemerintah memperluas kesempatan kerja bagi anak muda, Presiden Prabowo melalui Menteri Ketenagakerjaan telah menginstruksikan pembukaan tambahan 80.000 peserta magang pada November ini, sehingga total peserta Program Magang Nasional tahun 2025 akan mencapai 100.000 orang,” jelas Teddy.
Program Magang Nasional merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan mengurangi tingkat pengangguran, terutama di kalangan muda. Melalui kemitraan dengan dunia industri, program ini dapat menjadi jembatan antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja, sekaligus mendorong produktivitas nasional.
Jurnalis: abri/dedy








