Tinjau Pura Agung Jagat Karana, Pj. Gubernur Adhy Siap Wujudkan Harapan PHDI Jatim Miliki Kantor Sendiri

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Jelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 11 Maret 2024 mendatang, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau Pura Agung Jagat Karana di Jl. Ikan Lumba-Lumba No. 1 Surabaya, Sabtu (2/3/2024).

Bersama Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jatim, Kepala Bakesbangpol Jatim, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jatim, kedatangan Adhy disambut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jatim I Gusti Putu Raka Arthama serta Ketua PHDI Kota Surabaya Ketut Gotra Astika dan Pengurus Pura Agung Jagat Karana.

Begitu sampai di Pura Agung Jagat Karana, Adhy segera meninjau persiapan upacara melasti di lingkungan Pura dan menyapa umat Hindu di sana. Upacara melasti ini merupakan upacara yadnya untuk menyucikan diri lahir dan batin yang merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi.

Dalam kesempatan itu, Adhy menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Pemprov Jatim akan segera mewujudkan harapan PHDI Jatim untuk memiliki kantor sendiri. Pasalnya keberadaan kantor ini penting agar PHDI Jatim bisa mengatur semua rangkaian ibadah tanpa ada kendala.

“Tahun ini kebutuhan kantor untuk PHDI Jawa Timur sudah kita alokasikan dan akan dibangun di kompleks pura di Kenjeran. Ini adalah bentuk perhatian Pemprov Jatim untuk umat Hindu yang ada di Jatim,” katanya.

Tidak hanya itu, Adhy juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim akan membantu PHDI terkait tanah dimana Pura Agung Jagat Karana yang masih dalam status sewa kepada Pelindo.

Ada beberapa opsi yang akan ditempuh seperti upaya agar Pelindo berkenan menghibahkan tanah tersebut atau perpanjangan sewa tanah dalam kurun waktu yang lebih lama.

“Pemprov Jatim ingin membantu bagaimana kiranya solusi supaya tanah ini bisa dihibahkan atau diperpanjang dalam waktu yang panjang sekali lah,” ucapnya.

Adhy menyebut ini adalah bentuk kepedulian Pemprov Jatim kepada umat Hindu di Jawa Timur. Tujuannya agar umat Hindu juga merasa tenang tanpa ada kekhawatiran saat mereka beribadah di Pura ini.

“Supaya tidak ada kekhawatiran umat bahwa nanti kalau ini habis kontraknya seperti apa. Walaupun sangat tidak mungkin kalau nanti sewanya selesai kemudian Pura yang sangat suci ini kemudian dipindahkan. Saya rasa itu tidak mungkin,” tuturnya.

Di samping itu, perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini terasa spesial karena bersamaan dengan umat Islam mengawali puasa Ramadhan 1445 Hijriah selama sebulan. Oleh sebab itu, ia meminta semua bisa menjaga toleransi dan harmoni agar semua bisa berjalan beriringan.

“Karena nanti bersamaan dengan Romadhon dan ada juga perayaan ogoh-ogohnya. Ya kirabnya tentu supaya semua bisa berjalan dengan baik, berseriring dengan agama lain dan menjadi suasana budaya yang bagus untuk Jawa Timur,” tutupnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait