TULUNGAGUNG, beritalima.com | Ajakan untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan sekolah digaungkan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Ajakan itu salah satunya disampaikan di SMKN 3 Boyolangu, Kab. Tulungagung, Senin (31/8).
Seusai melihat ruang kelas dan proses belajar mengajar, Emil Dardak berpesan agar seluruh siswa dan guru untuk terus tertib patuhi protokol kesehatan. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan dan penggunaan masker yang tepat.
Emil sapaan akrabnya itu mengaku kagum atas inovasi para siswa SMKN 3 Boyolangu membuat alat pelindung diri (APD) seperti cuci tangan dan sensor suhu tubuh dari tenaga surya.
“Kami tadi melihat sendiri alat-alat disini menggunakan panel tenaga surya. Jadi mulai dari sensornya, sabun pembersih tangan, hingga krannya tenaga surya. Juga thermal gun juga rakitan sendiri,” ungkapnya.
Pihaknya memuji ketertiban dari seluruh siswa melakukan proses belajar di sekolah dengan tingkat konsentrasi yang tinggi.
“Kedisiplinan praktek di SMK sama seperti di pabrik atau perusahaan yang menerapkan SOP. Jadi SOP yang ada ditambahkan dengan protokol kesehatan merupakan suatu bentuk yang sangat bagus,” jelasnya.
Bupati Tulungagung Marwoto Bhirowo mengatakan, SMKN 3 Boyolangu merupakan salah satu sekolah unggulan di Tulungagung. Oleh karena itu, sebagai sekolah unggulan, SMKN 3 Boyolangu menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi Covid-19.
Ia menggambarkan, siswa yang mengikuti proses belajar tatap muka ditetapkan sejumlah 50 persen. Peran orang tua menjadi penting dalam memberikan wawasan kepada anak mereka untuk melakukan belajar mandiri di rumah.
“Saya minta kepada orang tua wali murid agar memperhatikan putra putrinya di rumah. Karena cara paling ampuh untuk menangkal Covid-19 ini adalah disiplin dan edukasi menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” imbuhnya.
Penerapan protokol kesehatan di SMKN 3 Boyolangu sendiri dilaksanakan ketat oleh seluruh siswa. Sebelum memasuki ruang kelas, seluruh guru dan siswa diwajibkan untuk mencuci tangan yang sudah disediakan di depan pintu masuk kelas.
Khusus di ruang praktek mesin, selain mencuci tangan dan menggunakan masker, setiap siswa juga diwajibkan menggunakan face shield dan sarung tangan.
Tak hanya itu, setiap kelas juga diwajibkan menggunakan masker dan berjarak tempat duduknya. Untuk jam masuknya pun dipisah dimulai dari jam 07.00-11.00, 11.20-15.20 wib (*).