SURABAYA, Beritalima.com|
Setiap orang tentu memiliki rencana atau tujuan masa depan yang ingin dicapai. Rencana tersebut bisa berbentuk keinginan untuk beli rumah, umroh atau haji, pesta pernikahan impian, ataupun keinginan pensiun dini di masa tua. Untuk mencapai tujuan tersebut, perencanaan keuangan atau financial planning penting dilakukan sejak dini.
“Yang harus melakukan financial planning ini tidak hanya orang tua, tetapi milenial juga penting memahami hal ini agar tujuan masa depan lebih cepat diraih nantinya,” terang Rizka Radita dalam webinar Airlangga Career Club bertema Smart Financial Planning for Millenials.
Rizka –begitu sapaannya– menjelaskan bahwa milenial jaman sekarang banyak yang terlena oleh jebakan finansial sehingga tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. Beberapa dari jebakan finansial tersebut, menurutnya, yang pertama adalah fear of missing (FOMO) atau rasa selalu ingin menjadi orang pertama yang update akan segala hal.
Rasa tersebut secara tidak langsung membuat milenial sering melakukan pengeluaran tak terduga yang memicu terjadinya out impulse spending. Selain itu, jebakan lainnya yang sering terjadi adalah sukanya milenial terhadap experience spending dengan melakukan kongkow atau sekedar nongkrong di kafe demi mendapatkan objek foto bagus untuk konten sosial media.
“Bahkan tidak sedikit juga milenial yang sekarang berani berhutang untuk memenuhi kebutuhan tersier. Kalau jebakan itu terus dilakukan, maka semakin banyak pula uang yang terbelanjakan dengan sia-sia,” jelasnya pada Kamis (2/9/2021).
Tips Lakukan Financial Planning. Untuk meminimalkan jebakan finansial dan mewujudkan rencana masa depan, Assistant Manager II PT Pegadaian (Persero) itu menerangkan bahwa kita harus memiliki financial goal. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar tujuan apa saja yang ingin dicapai. Daftar tersebut harus dibedakan menjadi tujuan dalam waktu dekat, menengah, dan panjang.
Setelah itu, langkah yang harus dilakukan menurut Rizka adalah menyusun tujuan keuangan secara spesifik dan terukur.
Kemudian, kita perlu membagi dana atau pendapatan pada setiap pos tujuan yang sudah disusun sebelumnya.
“Langkah lainnya yang tidak kalah penting adalah harus disiplin dan lakukan evaluasi setiap bulannya. Cermati apakah dana yang kita pos-poskan tadi sudah sesuai atau belum, dll.,” imbuhnya.
Terakhir, Rizka juga menyebut bahwa pengaturan anggaran juga penting untuk mencapai tujuan. Dia mencontohkan, setiap bulannya milenial bisa mengatur dananya dengan pos-pos seperti 5 persen untuk menabung, 10 persen investasi, 10 persen gaya hidup, 5 persen zakat dan sosial, 5 persen dana darurat, 5 persen premi asuransi, dan 60 persen untuk biaya hidup dan cicilan. (Yul)