TIMIKA, beritalima.com I Berawal dari serangan gangguan tembakan yang dilancarkan oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Papua terhadap Pos TNI yang berkedudukan di Distrik Mugi Kabupaten Nduga Papua, Selasa (23/07) subuh sekitar pukul 05.40 WIT dikala cuaca masih gelap dan berkabut akibat hujan gerimis, serangan tiba-tiba dari arah yang tidak terduga kembali dialami Pasukan TNI dan diidentifikasi dilakukan KSB pimpinan Egianus Kogoya dengan kekuatan antara 15 -20 orang.
Dalam rilis langsung Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi melalui fasilitas Whats App seluler, diketahui bahwa dalam serangan itu, Pasukan TNI berada dalam keadaan sedia sedia sehingga serangan itu mengalami balasan serangan yang mengakibatkan KSB melarikan diri secara berpencar. Pasukan TNI dibagi dua kekuatan untuk mengamankan Pos sebagian, sedangkan satu Tim berkekuatan 10 orang melaksanakan pengejaran.
Dari hasil pengejaran ditemukan banyak jejak yang mengarah ke berbagai arah, namun ada satu jejak yang cukup besar yang mengarah ke suatu tempat sehingga dilaksanakan penjejakan atau menelusuri jejak tersebut. Ternyata jejak tersebut mengarah ke sebuah honai dengan jarak sekitar 2,5 – 3 Kilometer dari kedudukan Pos TNI. Saat pasukan TNI berusaha mendekati honai itu, tiba-tiba sekitar lima (5) orang KSB berhamburan keluar dan melarikan diri ke arah semak belukar di belakang honai, yang ternyata merupakan jurang dan tertutup semak belukar yang rimbun.
Pasukan TNI terus melancarkan tembakan secara terbidik dan melanjutkan pengejaran, namun KSB berhasil meloloskan diri dengan cara berhamburan masuk jurang yang tertutup oleh semak belukar itu.
Saat dilaksanakan pemeriksaan, ditemukan barang bukti (barbuk) di dalam honai berupa sebuah (1) pucuk pistol standar militer Caliber 9 mm; tiga (3) buah HT; satu (1) buah GPS; dan tiga (3) buah Magazen; serta ratusan munisi caliber 5,56 mm dan 7,62 mm.
Sementara di luar honai, ditemukan ceceran darah cukup banyak mengarah ke jurang. Belum dapat dipastikan, apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutkan karena faktor keamanan.
Sampai laporan ini diterima, pasukan TNI masih bertahan melaksanakan pengamanan di sekitar honai, tempat ditemukannya barbuk. Hujan turun cukup deras. Namun di laporkan, bahwa seluruh personel dalam keadaan selamat dan sehat, baik yang melaksanakan pengamanan di Pos maupun yang melaksanakan pengejaran.
(indra/sam)