Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu hadir dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Hal ini tidak terlepas dari peran Komando Teritotial (Koter) yang telah bekerja keras di wilayah, sehingga sampai hari ini kepercayaan publik sangat tinggi terhadap Institusi TNI.
Demikian ceramah Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. dengan tema “Kebijakan TNI di Bidang Teritorial” yang disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto pada Apel Danrem & Dandim Terpusat TA 2019, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
“TNI adalah organisasi yang adaptif, selalu siap menghadapi dinamika perubahan zaman, menyiapkan diri terhadap bentuk-bentuk ancaman baru, sehingga ke depan TNI akan selalu ada dan hadir untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI menjelaskan bahwa dalam menghadapi ancaman militer, non militer, maupun ancaman hibrida, TNI adalah komponen utama dalam pertahanan militer yang bersinergi dengan komponen pertahanaan nir-militer, sebagai wujud sifat kesemestaaan dalam sistem pertahanan Negara Indonesia.
“Peran dan fungsi teritorial TNI sebagai jembatan antar komponen pertahanaan, untuk selalu berkomunikasi dan berkordinasi di masa damai. Pada akhirnya akan siap dan saling mendukung ketika dibutuhkan,” ujarnya.
Menurutnya TNI Angkatan Darat selain memiliki fungsi teritorial yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat dan pemerintah daerah, keberhasilan fungsi teritorial TNI Angkatan Darat dalam mewujudkan program prioritas nasional membutuhkan sinergitas dengan pemerintah daerah.
“Aparat kewilayahan harus membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa Indonesia membutuhkan kedewasaan politik yang membangun dan bukan menjadikan saudara sebangsa dan setanah air sebagai musuh,” tutur Panglima TNI.
Panglima TNI menegaskan bahwa TNI memiliki tanggung jawab yang mulia, dan profesionalisme TNI hanyalah untuk rakyat Indonesia. “Hal tersebut diwujudkan dalam perilaku keseharian yang mendekatkan TNI dengan Rakyat,” tutupnya.