Papua, beritalima.com| – Prajurit TNI berhasil melumpuhkan dengan menembak salah satu tokoh utama kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, yang menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya (5/8), di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Mayer Wenda alias Kuloi Wonda merupakan buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014. Ia memiliki rekam jejak keterlibatan dalam berbagai aksi kekerasan, seperti Penyerangan Mapolsek Pirime (2012), Pembunuhan terhadap anggota Polri di Tolikara (2012), Penghadangan patroli dan aksi penembakan aparat keamanan di wilayah Lanny Jaya (2014).
Dalam proses penangkapan, Wenda melakukan perlawanan bersenjata bersama kelompoknya. Personil TNI pun mengambil tindakan tegas dan terukur, menembak Wenda dan dinyatakan tewas di tempat bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda. Kedua jenazah telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian meliputi sepucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, dua unit telepon genggam uang tunai sebesar Rp 65.000 serta satu buah noken.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan, operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI (6/8).
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” tegasnya.
TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera.
Jurnalis: abriyanto

