Sumbawa Barat NTB.beritalima.com|
Aksi unjuk rasa aliansi masyarakat dari unsur tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemuda kecamatan maluk melakukan orasinya kepada pemilik toko SKS yang dianggap menghalang halangi dalam pembangunan Smelter di wilayah kecamatan maluk Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua koordinator lapangan (Korlap) Boy teta mengatakan aksi ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat maluk dan kabupaten Sumbawa Barat pada umumnya,dengan adanya keberadaan smelter yang nantinya akan memberikan kamajuan di masyarakat khususnya kecamatan maluk dan sekitarnya.
“Kami melakukan orasi seperti ini karena sudah 1 tahun lebih hanya menunggu H.Yandri dari hasil lahan yang mau dibebaskan, padahal awal sebelumnya sudah H.Yandri sepakat tanah miliknya dijual untuk pembangunan smelter di wilayah kecamatan maluk” terangnya
Ketua adat maluk H.Jhon Rayes kepada awak media menyampikan,bahwa masyarakat maluk ada 99 persen tanahnya dijual ke perusahaan agar bisa terwujudnya pembangunan Smelter di kecamatan maluk Kabupaten Sumbawa Barat, dengan tujuan dengan adanya Smelter Insyaallah perekonomian masyarakat maluk bisa meningkat.
“Saya sudah korbankan makam dari nenek moyang saya rela dipindahkan untuk sebagai lahan Smelter, sekarang Kecamatan maluk sebagai Kecamatan yang mati suri, bahkan masyarakat sendiri pun untuk kehidupan sehari-hari nya sulit untuk mendapatkan penghasilan”beber H.Jhon, pada senin (27/9/21).
H.Jhon berharap, kepada H.Yandri silahkan kita bicarakan dengan baik-baik dengan kami, seandainya H.Yandri mau tukar guling saya siap rela tanah saya ditukar dengan lahan H.Yandri yang ada di lokasi Smelter tersebut.
“Ini bertujuan untuk bisa menghidupkan perekonomian Kecamatan Maluk, seperti warung makan,kios-kios,toko dan kost kosan bisa hidup kembali.Karna dengan adanya Smelter nantinya pasti akan menyerap tenaga kerja yang banyak sebab Smelter nantinya ada turunan industri seperti pabrik semen,pabrik pupuk dll”jelasnya (Rozak)