Gresik, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara perdana telah melakukan uji coba operasional Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dengan melakukan tapping kartu tol elektronik di Gerbang Tol Cerme, Gresik, Sabtu (28/11) pagi. Uji coba ini sendiri sengaja dilakukan untuk memastikan layanan Tol operasional KLBM mulai beroperasi.
Tol KLBM yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2017 tersebut berjarak 29 KM. Selama dua minggu terhitung hari ini, masyarakat sudah bisa menggunakan Tol KLBM ini secara gratis.
Tak hanya tapping perdana, Gubernur Khofifah yang didampingi Dirut PT. Waskita Bumi Wira (WBW) Herwidiakto, Kepala BPJT Danang Parikesit dan beberapa Kepala OPD terkait di lingkup Pemprov Jatim juga mengecek langsung kondisi Jalan Tol KLBM mulai dari Gerbang Tol Cerme hingga Pintu Tol Legundi. Kemudian rombongan Gubernur Khofifah putar balik menuju ke Pintu Tol Bunder Gresik.
Seusai melakukan tapping perdana, orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, Tol KLBM telah mulai dioperasikan untuk masyarakat umum. Dimana, sesuai dengan SK Menteri PUPR, dua minggu pertama ini semua masyarakat diberikan kesempatan melewati Tol KLBM secara gratis.
“Alhamdulillah, mulai hari ini atas izin Allah kita mulai operasikan Tol KLBM sepanjang 29 Km. Kita akan melihat progres finalisasinya. Di Km 13 akan disiapkan rest area. Format desain rest area cukup unik. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat yang besar bagi seluruh layanan publik,” jelasnya.
Menurut Khofifah, Tol KLBM ini menjadi solusi efektif bagi konektivitas di Jatim khususnya ring satu industri di Jatim. Pihaknya pun menyampaikan, bahwa tol ini akan berkelanjutan sampai Manyar-Tuban. Konektivitas di antara titik-titik strategis di Jatim, terutama di sentra-sentra industri ring 1 butuh percepatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Dengan demikian operasionalisasi tol ini, lanjut Khofifah, menjadi titik penting untuk meningkatkan layanan publik kepada masyarakat terutama kaitannya dengan transportasi publik.
“Tidak hanya untuk masyarakat Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo dan Gresik, tetapi semua yang berkaitan dengan public transportation yang bisa kita maksimalkan efsiensi efektivitasnya. Utamanya, untuk membangun konektivitas sentra-sentra industri di Sidiarjo – Mojokerto-Gresik,” pungkas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Sementara itu, Dirut PT. WBW Herwidiakto mengatakan, setelah dua minggu uji coba, rencananya biaya tol akan dikenakan sekitar Rp. 29.000 untuk jarak tempuh 29 Km. Harga tersebut dinilai lebih murah daripada operasional kendaraan logistik.
“Itu secara technical pasti lebih murah dari operasional kendaraan logistik. Baik dari sisi waktu, BBM, dan penggunaan mesin,” lanjutnya.
Terkait konektivitas Tol Surabaya-Mojokerto dengan Tol KLBM, ia menjelaskan, Tol Surabaya-Mojokerto masih lewat atas. Saat ini sedang dibangun dua ramp untuk konektivitas Mojokerto ke Krian-Legundi-Bunder, serta dari Krian-Legundi-Bunder ke Mojokerto. (*)