RUPSLB tersebut memutuskan pengembalian dana sinoman tahun buku 2015 ke cadangan umum, dan merubah peraturan dana pensiun (PDP).
RUPSLB juga memutuskan pendirian dana pensiun pemberi kerja program pensiun iuran pasti. Selain itu, disepakati penggantian anggota dewan komisaris dari Hadi Sukrianto sebagai komisaris independen, digantikan oleh Rudi Purwono.
Direktur Utama Bank Jatim, R Suroso, pada para wartawan di Ruang Semeru Kantor Pusat Bank Jatim, mengatakan, selama periode Mei 2016 Bank Jatim mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Pertumbuhan tersebut tercermin dari peningkatan total aset sebesar Rp 52,69 triliun, atau mengalami kenaikan 10 persen.
Untuk penyaluran kredit naik sebesar 5,85 persen atau Rp 29,13 triliun. Laba sebelum pajak juga meningkat 13,02 persen atau Rp 675,16 miliar, dengan laba bersih Rp 477,21 miliar.
Sedangkan rasio keuangan pada Mei 2016 tumbuh di atas rata-rata benchmark, antara lain Return Of Equity (ROE) mengalami peningkatan sebesar 21,44 persen.
Lebih jauh Suroso memaparkan, Bank Jatim juga mampu meningkatkan efisiensi sebanyak 69,19 persen. Penyaluran Corporate Sosial Responsibility (CSR) ke masyarakat berjalan dengan baik, seperti yang dilakukan pada awal Mei 2016.
CSR itu di antaranya pemberian bantuan pembinaan olah raga bagi atlet voli di kantor pusat, mengadakan kegiatan khitan masal, dan pemberian 1 unit mobil ambulans ke PMI Sampang.
Selain itu pembangunan 16 unit RTLH, pemberian 800 paket sembako di kantor cabang Tuban, dan pemberian beasiswa kepada 125 mahasiswa Universitas Madura.
Disampaikan pula, Bank Jatim juga meraih 6 penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Suroso mengakui hal tersebut tidak lepas dari kerjasama dengan berbagai media, sehingga segala kegiatan baik tentang kinerja para direksi, para komisaris, SDM Bank Jatim maupun tentang keuangan bisa diinformasikan ke seluruh dunia. (Ganefo)
Teks Foto: Direktur Utama Bank Jatim, R Suroso (tengah) bersama jajaran komisaris.