JAKARTA — Kementerian Pariwisata kembali menggelar sport tourism melalui Tour de Singkarak (TdS) 2016. Gelaran Tour de Singkarak 2016 secara resmi dilaunching di Jakarta, Senin (25/7).
Launching Tour de Singkarak (TdS) 2016 diprakarsai Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno dan Ketua PB ISSI Rajasapta Oktohari. Perkenalan event lomba balap sepeda internasional, Tour de Singkarak (TdS) 2016 berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Senin malam.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyerahkan plakat Tour de Singkarak kepada gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (Foto: Twitter @Kemenpar_RI)
Balap sepeda Tour de Singkarak yang ke-8 akan berlangsung tanggal 6-14 Agustus di Sumatera Barat, Diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari kegiatan pariwisata. Ini juga sekaligus untuk mempercepat pengembangan fasilitas infrastruktur Sumbar dan mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia dalam mewujudkan target 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air pada tahun ini.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya pun memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan TdS 2016 sebagai momentum yang efektif untuk mempromosikan potensi pariwisata Sumbar. Hal ini diharapkan dapat mendatangkan kunjungan wisatawan serta meningkatkan ekonomi secara langsung (direct economic and tourism) bagi masyarakat daerah.
Menurut Menpar, sejak TdS pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009 dalam perjalanannya banyak mengalami kemajuan. Tahun 2013, ASO Amauri Sport Organisation (Official organizer Tour de France) merekomendasikan TdS sebagai major race dari kalender dunia balap sepeda Asia dengan jumlah penonton lebih dari 1 juta atau menduduki peringkat dunia ke-5 balap sepeda internasional dengan jumlah penonton terbanyak, setelah Tour de France (12 juta penonton), Giro A Italia (8 juta), Vuelta A Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu) dan TdS (500 ribu).
“Dari tahun ke tahun TdS sangat efektif sebagai sarana promosi dalam rangka meningkatkan kunjungan, awareness wisatawan direct impact dan media value yang tinggi,” ujar Menpar Arief Yahya saat ditemui dikawasan Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin malam, 25 Juli 2016.
Penyerahan bendera balapan dari Menteri Pariwisata kepada Gubernur Sumatera Barat (Foto: Twitter @Kemenpar_RI)
Ia menambahkan, bahwa acara TdS 2016 ini akan diikuti oleh 23 tim, di antaranya 18 tim internasional, seperti Malaysia, Singapura, Swiss, Laos, Taiwan, Jepang, Korea, Australia, Iran, Uni Emirat Arab, Filipina, Hong Kong dan Kenya. Kemudian dari nasional ada 5 tim dengan jumlah total 230 perserta dan official.
Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, penyelenggaraan TdS mampu memberikan kontribusi yang besar bagi percepatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dan pengembangan kepariwisataan di Sumbar serta kabupaten atau kota yang ada di dalamnya.
“Selama 8 tahun terakhir ini, pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, usaha dan fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Sumbar mengalami peningkatan yang pesat. Demikian juga peningkatan arus kunjungan wisatawan yang tahun 2015 lalu sebanyak 6,9 juta wisnus dan 78.274 wisman, sedangkan target tahun 2016 ini meningkat 7,4 juta wisnus dan 85 ribu wisman,” ujarnya.
Even TdS 2016 masuk dalam kalender balap sepeda tahunan dunia Union Cycliste Internationale (UCI) atau UCI Road Calendar 2016. Even tahunan internasional sport tourism yang digelar oleh Kemenpar bersama Pemerintah Provinsi Sumbar dan 18 Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota di Sumbar, PB ISSI serta promotor pada penyelenggaraan tahun ini akan meningkatkan total hadiah menjadi Rp2,5 miliar, di mana tahun lalu sebesar Rp2,4 miliar.
Pelaksanaan TdS 2016 akan mengambil start dari Solok dan berakhir di Kota Padang (finish). Sebanyak 23 tim peserta TdS 2016 akan adu kekuatan dengan menjelajahi 8 stage sepanjang 1102,7 kilometer dan menyusuri alam Minangkabau yang memiliki beraneka ragam obyek wisata alam dan budaya dan buatan sebagai daya tarik dan keunggulan destinasi pariwisata Sumbar.
(rel/rki)