TULUNGAGUNG, beritalima.com- Bagi sebagian masyarakat Jawa, bulan Suro (Muharram) merupakan bulan yang penuh sakral untuk melestarikan budaya leluhurnya. Diantaranya ritual bersih desa.
Begitu juga dengan Desa/Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pemerintah Desa setempat dengan didukung penuh masyarakat, beberapa waktu lalu menggelar acara sedekah bumi dan larung sesaji, di halaman parkir dan pantai Kedung Tumpang.
Acara yang dibuka oleh Kepala Desa Pucanglabang ini, langsung dipadati oleh ribuan pengunjung. Bahkan yang datang tak hanya masyarakat setempat saja.
Kepala Desa Pucanglaban, Tulus, mengatakan, acara bersih Desa ini digelar, selain sudah menjadi tradisi atau adat dari nenek moyang mereka, juga merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan YME dan alam sekitar yang sudah memberikan keberkahan serta limpahan rejeki selama satu tahun ini.
“Mengenai larung sesaji, itu untuk menghormati sesama makhluk ciptaanNya agar tidak ada bahaya dan musibah dimasa yang akan datang,” kata Tulus.
Acara ini, tambahnya, sengaja digelar di pantai Kedung Tumpang karena untuk mengenalkan destinasi wisata agar lebih dikenal masyakakat dari luar Tulungagung.
“Intinya agar menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung kesini. Harapannya, bisa menjadi obyek wisata terbaik di Tulungagung. Apalagi lokasinya mudah dijangkau dan sangat strategis. Pantainya juga masih alami dan indah. Jadi cocok sebagai tempat untuk memanjakan mata,” tuturnya.
Selain larung sesaji dan potong tumpeng, juga digelar pengajian dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Hadir pada acara ini diantaranya Camat Pucanglaban, Agus, Kapolsek Pucanglaban, AKP Trinuartiko,Danramil, BPD, LPM, Ormas dan guru se-Pucanglaban. (Desti/yd).