beritalima.com – Saya yang lahir dan besar di Sumatera sungguh sangat menyayangkan tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumut. Apalagi tragedi tersebut murni disebabkan karena lebihnya muatan dalam kapal tersebut.
Demikian disampaikan Presiden Suara Independen Rakyat Indonesia, Tjandra Setiadji dalam siaran persnya yand diterima redaksi, Senin/26/06/2018.
Menurut Andy, demikian sapaan akrabnya, tragedi tersebut bukan disebabkan dengan adanya gejala alam sebagai penyebab kecelakaan tapi murni karena disebabkan kelalaian dalam manajemen.
“Maka ini harus menjadi momen untuk memperbaiki sistem dan mengganti orang-orang di dalamnya demi perbaikan kedepannya,” sambung Andy.
Ia pun bercerita tentan dirinya yang sudah lama bersinggungan dengan persoalan pelayaran. Kalaupun ia sedniri mengakui tidak menjadi pelaku nelayan sehingga banyak memahami dengan kejadian di Danau Toba itu dikarenakan lemahnya sistem dan komitmen stakeholder dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
“Andaikan pengawasan dan pengaturannya sesuai dengan SOP yang ada maka kejadian seperti ini tidak akan terjadi setidaknya bisa diminimalisir,” tegasnya.
Andy yang juga Pengacara itu meminta agar Presiden mengevaluasi tragedi ini. Karena korban bagi Andy sangat besar dan dapat menjadi perhatian masyarakat umum.
“Kalau perlu Menteri Perhubungan juga dievaluasi karena korban yang terlalu banyak bahkan bisa sama jumlahnya dengan penumpang pesawat maka hal ini harus menjadi perhatian penuh dan tidak terjadi pada masa-masa yang akan datang,” pungkas Andy. (Red)