SIDOARJO, beritalima.com – Tragedi musibah perahu tambang terguling di dusun serbo desa Bogempinggir kecamatan Balongbendo,Sidoarjo(perbatasan kabupaten Sidoarjo dan Gresik) dengan yang korban yang selamat diderita oleh Rianto (45), warga dusun Gagang Desa Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo yang masih terkenang dalam benaknya.(jum’at,14/04/2017)
“Korban Riyanto menceritakan yang ketika itu mengambil keputusan melompat dari atas perahu sesaat setelah berangkat, sangat tepat. Saat itu, dia melihat sang penarik perahu tidak bisa meraih tali sling untuk mengatur arah perahu. Tanpa berfikir panjang, ia langsung melompat ke dalam air”.
Giliran terakhir saya yang mau naik perahu,sebelumnya air udah masuk diperahu tambang, Baru empat tarikan, saya sudah merasa bakalan ada yang tidak beres. Ditambah si penarik tambang tak bisa meraih tali sling. Saya langsung melompat dan berenang ke tepian begitu saja, kata Rianto, Rianto merupakan penumpang terakhir yang naik perahu, sehingga posisi motor maticnya bertempat di belakang perahu. Namun ketika sudah di atas perahu, ia merasa perahu agak condong ke depan. Waktu di dalam air, saya lihat perahu sudah tidak ada orang sama sekali,” katanya tuturnya.
Dalam tragedi atas kejadian menyebrang melalui perahu tambang yang ia alami, Rianto mengaku tidak akan naik perahu tambang lagi demi keselamamtannya maupun menyingkat waktu ke arah tujuan kerjanya. Saya lebih baik melewati jalan raya ketimbang lewat melalui menyebrang perahu tambang, biarpun jaraknya lebih jauh yang penting aman dan selamat dan bisa kumpul sama keluarga. pungkasnya.(kusaeri)