BANYUWANGI – Malam itu, Minggu (25/8/2025), Suriyanto (50) masih tak menyangka. Motor bebek Yamaha Jupiter Z yang selama ini setia menemaninya bekerja, hangus dilalap api di depan matanya sendiri.
Motor yang sudah puluhan tahun menemani, menjadi saksi perjuangannya mengantar anak ke sekolah, ke ladang, hingga berjualan ke pasar, kini hanya menyisakan rangka hitam gosong. Semua terjadi begitu cepat. Hanya karena kebocoran pada tangki bensin, percikan kecil saat motor dinyalakan berubah jadi kobaran api yang tak bisa dikendalikan.
Warga yang melihat pun panik. Mereka berusaha membantu dengan ember berisi air seadanya. Suriyanto sendiri berlari-lari, mencoba menyelamatkan motor kesayangannya. Namun, api terlanjur membesar, melalap hampir separuh badan motor.
Koordinator Damkarmat Sektor Genteng, Sutikno, menjelaskan pihaknya menerima laporan pada pukul 19.02 WIB. Hanya dalam empat menit setelah api mulai melahap motor, petugas damkar pun tiba dengan satu unit mobil pemadam.
“Diduga sumber api berasal dari kebocoran tangki motor. Percikan api dari kelistrikan langsung menyambar bensin hingga api cepat membesar,” kata Sutikno, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, meski pemilik berusaha memadamkan dengan alat seadanya, api justru semakin membesar hingga akhirnya membutuhkan bantuan damkar.
“Kerugian ditaksir mencapai Rp3 juta,” imbuhnya.
Beruntung, api berhasil dijinakkan sebelum menjalar ke rumah-rumah warga. Namun, perasaan Suriyanto tak bisa dipadamkan semudah itu. Kehilangan motor berarti kehilangan penopang hidupnya. Kini ia harus menata kembali langkah, mencari cara untuk bisa tetap bekerja tanpa kendaraan yang selama ini menjadi tulang punggung kesehariannya.
Di tengah malam yang gelap itu, hanya rangka hitam motor yang tersisa, menjadi saksi bisu betapa rapuhnya perjuangan hidup seorang warga kecil saat bencana datang tanpa permisi. (Rony//B5)
