BONDOWOSO, beritalima.com – Suasana haru bercampur amarah menyelimuti kawasan kebun kopi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Senin pagi (13/10/2025).
Puluhan pekerja kebun kopi milik PTPN I regional V Ijen, menangis histeris setelah mendapati tanaman kopi yang mereka rawat bertahun-tahun habis ditebang oleh orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa memilukan itu diperkirakan terjadi pada Minggu malam hingga Senin dini hari. Saat para pekerja tiba di lokasi, mereka terkejut melihat batang-batang kopi rebah berserakan di tanah, sebagian sudah kering dan rusak parah.
“Kami tidak kuat lihatnya, Pak. Tanaman ini kami rawat sejak kecil, di bersihkan rumputnya sekarang habis begitu saja,” ujar Sutarmi (55), salah satu pekerja yang tak kuasa menahan tangis.
Hal senada diungkapkan Sutarmo (52), pekerja lain yang sudah puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari merawat Kopi dan hasil panen kopi di lahan tersebut.
“Kami ini cuma buruh kebun, tidak pernah ikut ribut urusan lahan. Tapi kenapa tanaman kami yang jadi korban. Ini seperti menghancurkan harapan hidup kami,” tuturnya lirih.
Kebun kopi seluas sekitar 4,6 hektare yang rusak itu selama ini menjadi sumber penghidupan puluhan keluarga di sekitar wilayah Ijen. Akibat kejadian ini, para pekerja mengaku khawatir kehilangan mata pencaharian.
Peristiwa tersebut juga mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Anggota DPR RI Nasim Khan, yang selama ini aktif mengawal penyelesaian konflik lahan antara masyarakat dan pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 1 regional V di kawasan Ijen.
“Kami semua petani, tokoh masyarakat, hingga Forkopimda Bondowoso sangat sedih. Daerah dan lahan yang selama puluhan tahun kami kawal agar bisa diselesaikan secara musyawarah, humanis, dan berkeadilan, justru dirusak oleh OTK. Ini sangat memprovokasi dan berpotensi memecah belah masyarakat Ijen,” ujar politisi PKB ini.
Pihaknya menegaskan, tindakan perusakan ini bukan hanya merugikan secara material, tetapi juga memicu ketegangan sosial di kalangan warga yang selama ini bergantung pada hasil perkebunan.
“Hampir 4 ribuan keluarga dari sekitar 10 ribu penduduk wilayah Ijen adalah pekerja tani di kawasan perkebunan PTPN. Kami berharap diberi waktu untuk menyelesaikan semua permasalahan ini secara administratif, yuridis, serta demi kemanusiaan dan kesejahteraan petani Ijen,” tambahnya.
Nasim Khan juga meminta aparat penegak hukum segera turun tangan menyelidiki pelaku pengrusakan agar kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat tidak diadu domba.
‘Kami minta aparat kepolisian untuk segera bertindak tegas, menangkap para pelaku,” pungkasnya. (*/Rois)

