JAKARTA – Beragam keindahan dan budaya Indonesia menjadi daya tarik para wisatawan dan _traveller_ dalam maupun luar negeri. Namun akibat pandemi COVID-19, aktivitas mereka terhenti karena masyarakat disarankan untuk tetap di rumah dan jaga jarak sebagai upaya mencegah penularan virus SARS-CoV-2. Beberapa tempat wisata di daerah juga telah ditutup untuk mencegah terjadinya keramaian atau kerumunan.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk masyarakat yang produktif dan aman COVID-19, beragam sektor kembali dibuka sebagai upaya menumbuhkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Salah satu sektor yang dibuka adalah sektor pariwisata yang membuat para _traveller_ kembali memiliki kesempatan untuk dapat berwisata atau travelling ke daerah yang telah direncanakan sejak lama tapi saat ini terhambat karena pandemi COVID-19.
Travel Blogger M. Arif Rahman berpesan kepada para _traveller_ untuk selalu mengutamakan kesehatan jika ingin travelling di tengah pandemi COVID-19.
“Prinsipnya saat ini kalau mau travelling adalah sehat dulu, travelling kemudian. Kita harus tahu kondisi fisik kita seperti apa ketika ingin melakukan travelling. Jika sudah siap _travelling, harus patuh dengan protokol kesehatan dengan pakai masker, jaga jarak dan senantiasa cuci tangan,” pesan Arif dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (5/7).
Arif menjelaskan bahwa kegiatan bepergian cukup mudah persiapannya, hanya dengan memesan tiket pesawat dan hotel, masyarakat sudah dapat melakukan bepergian. Namun pada masa adaptasi kebiasaan baru, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya destinasi wisata yang dituju berada pada zona aman COVID-19.
“Cukup mudah untuk melakukan _travelling_, tinggal _booking_ tiket pesawat dan hotel lalu kita siap berangkat. Namun di tengah pandemi seperti ini, kita harus tahu terlebih dahulu zona mana yang aman untuk _travelling_. Pada situs Gugus Tugas Nasional di covid19.go.id bisa kita lihat dimanakah zona hijau, kuning, orange dan merah. Jadi kita harus tahu tempat yang mau kita kunjungi itu aman atau tidak,” ujar Arif.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah protokol transportasi pada daerah yang dituju. Transportasi apa yang diizinkan serta persyaratan apa yang harus disiapkan untuk menggunakan transportasi tersebut. Yang tidak kalah penting adalah para _traveller_ harus memeriksa kesiapan destinasi yang dituju apakah sudah dapat menerima kunjungan.
“Yang tidak kalah penting adalah kita harus memeriksa kesiapan lokasi wisata untuk menerima kunjungan, apakah tempat tersebut sudah siap dengan protokol kesehatan yang baru,” tambahnya.
Pada akhir dialog, Arif yang juga dikenal sebagai pengusaha travel juga mengalami beragam tantangan dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi COVID-19. Pembukaan pariwisata domestik dalam masa adaptasi kebiasaan baru menjadi harapan bagi Arif dan para pengusaha travel lainnya untuk kembali beroperasi. Arif juga mempelajari langkah-langkah dan antisipasi yang harus disiapkan dalam memulai kembali usaha travel sesuai protokol kesehatan.
“Untuk usaha travel, saat ini kami sedang mempersiapkan sebuah _travel kit_ untuk masing-masing _traveller_ yang berisi hand sanitizer, masker, dan tisu basah yang digunakan untuk mengantisipasi dan mencegah penularan COVID-19. Selain itu saat _travelling_, kami juga mengimbau untuk para _traveller_ tetap jaga jarak, cuci tangan serta mengawasi penggunaan maskernya. Dengan begitu para _traveller_ dapat menikmati perjalanan dan tentunya aman dari COVID-19,” tutupnya.