Tren Pengguna Naik, Commuter Line Kembangkan Pembayaran Pakai KMT

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Pengguna Commuter Line trennya meningkat. Dalam Semester 1 2024, total pengguna Commuter Line di seluruh wilayah tercatat sebanyak 179.165.921 orang, naik 15% dibanding Semester 1 2023 yang mencapai 155.331.685 orang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, menyampaikan itu lewat rilis, Kamis (11/07/2024). Peningkatan tertinggi tercatat pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur dan Commuter Line Basoetta, masing-masing meningkat sebesar 130%.

Tren positif pun terjadi pada Commuter Line Jabodetabek, penggunanya pada semester 1 tahun ini naik 15% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 dengan pengguna 156.816.151 orang.

Sedangkan volume pengguna Commuter Line Merak mencatatkan peningkatan 29% atau melayani sebanyak 2.106.257 orang pengguna.

Selain itu, untuk layanan Commuter Line di wilayah 2 Bandung, KAI Commuter mencatat tren kenaikan dari total 7.238.438 pengguna pada semester pertama 1 2023 menjadi 7.759.017 pengguna pada tahun ini, naik 7%.

Dan di wilayah 8 Surabaya, volume pengguna Commuter Line Prameks pada semester 1 tahun ini sebanyak 476.002 pengguna, sedangkan pengguna Commuter Line sebanyak 7.145.567 orang, sehingga naik 10% dibandingkan pada semester 1 tahun lalu.

Disampaikan pula, pada Semester 2 2024 KAI Commuter akan terus berinovasi untuk meningkatkan layanannya pada seluruh pengguna.

Joni mengatakan, pada libur lebaran dan libur sekolah kemarin KAI Commuter melakukan penambahan perjalanan Commuter Line di wilayah-wilayah, diantaranya menambahkan 6 perjalanan Commuter Line Yogyakarta-Palur dan 4 perjalanan commuter lain.

KAI Commuter juga terus mengembangkan integrasi sistem pembayaran melalui Kartu Multi Trip (KMT). Dengan KMT saat ini masyarakat dapat melakukan pembayaran tiket Commuter Line, LRT, MRT serta Bus Trans Jakarta, Bus Trans Yogyakarta, Bus Trans Jateng, dan Bus Trans Jatim.

KMT saat ini juga bisa digunakan sebagai alat transaksi dengan merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan KAI Commuter. KMT ini sendiri merupakan uang elektronik dengan sistem saldo yang diterbitkan oleh KAI Commuter, yang tujuannya untuk memberikan kemudahan saat melakukan transaksi pembayaran tiket Commuter Line.

Sepanjang Semester I ini, tercatat 49,42% dari seluruh transaksi pembayaran tiket Commuter Line mengunakan KMT. Sedangkan untuk transaksi pembayaran menggunakan kartu Uang Elektronik Bank sebesar 34,12%, dan transaksi menggunakan QR Code sebanyak 16,46%.

“KAI Commuter berharap dengan integrasi pembayaran ini bisa diterapkan pada moda transportasi di wilayah-wilayah lainnya yang terdapat pelayanan commuter line, sehingga dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik,” kata Joni.

Dengan tren volume pengguna yang terus naik, menjadikan kereta api khususnya Commuter Line menjadi transportasi publik pilihan utama masyarakat dalam melakukan mobilisasi. Salah satu kelebihannya adalah memiliki kapasitas angkut pengguna yang sangat besar.

“Commuter Line hadir sebagai pilihan utama transportasi publik yang dapat mengurangi kemacetan jalan raya dan polusi,” tutup Joni. (Gan)

Teks Foto: Pengguna Commuter Line yang trennya terus meningkat.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait