SURABAYA, beritalima.com | Mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat Jawa Timur di masa adaptasi kenormalan baru, PT KAI Daop 8 Surabaya selama September 2020 akan mengoperasionalkan 31 KA Jarak Menengah/Jauh, di samping 46 KA Lokal. Namun demikian, dari 31 KA Jarak Menengah/Jauh itu 5 diantaranya diperpendek jarak tempuhnya.
Kelima 5 KA yang mengalami perpendekan relasi itu, pertama, KA Bima, yang semula Malang – Surabaya Gubeng – Cirebon – Gambir/pp, diperpendek jadi Surabaya Gubeng – Cirebon – Gambir/pp. Kedua, KA Argo Wilis, yang sebelumnya Surabaya Gubeng – Bandung – Gambir/pp (Jalur Selatan), menjadi Surabaya Gubeng – Bandung/pp.
Ketiga, KA Turangga, semula relasi Surabaya Gubeng – Bandung – Gambir/pp menjadi Surabaya Gubeng – Bandung/pp. Keempat, KA Mutiara Selatan, sebelumnya Malang – Surabaya Gubeng – Bandung – Gambir/pp (Jalur Selatan) menjadi Surabaya Gubeng – Bandung/pp (Jalur Selatan). Dan kelima, KA Malabar, semula Malang – Bandung – Gambir/pp (Jalur Selatan) menjadi Malang – Bandung/pp.
Trend jumlah penumpang KA di wilayah Daop 8 Surabaya sejak 4 bulan terakhir memang terus mengalami peningkatan. Mei lalu tercatat 66.523 penumpang, kemudian Juni 2020 melonjak 120.598 penumpang, Juli 2020 naik lagi 192.057 penumpang, dan Agustus kemarin meningkat 292.771 penumpang.
“Jumlah penumpang KA terus meningkat, meskipun kami menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ujar Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Selasa (1/9/2020). “Kami tetap berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman, selamat, nyaman, dan sehat sampai di stasiun tujuan,” tandas Suprapto.
Dia juga mengemukaka, dengan dioperasikannya 31 KA Jarak Menengah/Jauh ini, berarti tinggal 10 KA Jarak Menengah/Jauh yang belum dioperasikan kembali. Karena dalam kondisi normal atau sebelum pandemi, KA penumpang di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya terdapat 41 KA Jarak Menengah/ Jauh dan 46 KA Lokal. (Ganefo)