Jombang | beritalima.com – Tri in one di persimpangan Rejoso, Peterongan, Kabupaten Jombang yang kerap meloloskan kendaraan truk bertonase tinggi ke arah kalan Romli Tamim yang kerap terjadi kecelakaan bahkan mati di tempat. Polisi juga kerap menindak dan menegur tri in one bahkan menindak pengendara truk bertonase tinggi yang melintas tidak sesuai dengan batas kelas jalan.
Hal itu disampaikan AKP Rudi Purwanto, SH selaku Kasat Lantas Polres Jombang saat Konferensi Pers Operasi Keselamatan Semeru 2022 di halaman Kantor Satlantas Polres Jombang, yang didampingi Iptu Qoyum Kasubag Humas Polres Jombang, pada Selasa (15/3/2022).
Ia yang didampingi jajarannya menjelaskan bahwa dalam Operasi Keselamatan Semeru 2022 yang dilaksanakan 1 – 14 Maret 2022 sebagai direktif pimpinan Korlantas Polri mengedepankan preventif dan represif.
“Artinya di dalam tindakan kita bener – bener zero, kita lebih banyak memberi himbauan kepada pengguna jalan raya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,” ujarnya kepada insan media.
Lanjut AKP Rudi, bila dibandingkan sebelum operasi sudah melaksanakan penindakan sebanyak 240 kali penindakan penilangan. “Dalam operasi keselamatan (semeru 2022) ini, kita nol penindakan ada juga untuk penilangan nol persen,” jelasnya.
Dengan preventif dan represif untuk teguran berdasarkan catatannya meningkat sangat tajam yang semula 657 menjadi teguran kepada masyarakat. “Di dalam operasi ini alhamdulillah, semua yang terlibat dalam operasi ini untuk teguran kepada pengendara sebanyak 1706 kali teguran,” tegasnya.
“Jadi itu lebih dari 50%, lebih dari 100 malah 160%,” tegas AKP Rudi
Lebih lanjut diungkapkan Kasatlantas, untuk angka Laka selama Operasi Keselamatan Semeru 2022 ini menurutnya malah naik 41%. Jumlah kejadian mulai dari tanggal 1 – 14 Maret 2022 sebanyak 48 kali kejadian.
“Baik yang luka ringan, luka sedang, luka berat ataupun yang meninggal dunia sehingga untuk trend untuk Laka naik 50% kejadian,” imbuhnya.
Reporter : Dedy Mulyadi