BONDOWOSO, beritalima.com – TroI di Bondowoso merupakan seri ke empat dari lima seri yang direncanakan, Seri Pertama di Gelar di Karanganyar Jawa Tengah, Manado, Sumbawa Barat, Bondowoso dan terakhir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Sementara itu, Bupati Amin Said Husni berharap TroI yang masuk rangkaian Festival Ijen itu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Even tersebut menurut Amin merupakan salah satu promosi wisata untuk mengenalkan potensi Bondowoso.
‘’Karena yang datang dari berbagai daerah dan bisa membuat Bondowoso semakin dikenal. Khusus bagi atlet mereka bisa lebih tahu Bondowoso dan bisa menceritakannya kepada temannya yang lain,” ucapnya.
Selain itu, dia menilai TroI adalah sesuatu yang unik, dengan adanya Puncak Megasari, Bondowoso memiliki potensi untuk digunakan area olahraga dirgantara. Apalagi tidak semua daerah memiliki potensi tersebut. Dia berharap, hal itu bisa menjadi keunikan dan menjadi nilai lebih bagi Bondowoso.
Lebih lanjut menurut Amin, potensi Bondowoso tidak hanya itu saja. Bersmaan dengan agenda TroI ada Jazz de Ijen yang diadakan di Sempol dan Jazz Republik Kopi di Museum Kereta Api Bondowoso.
“Seluruh sajian itu tentunya bisa menjadi bentuk hiburan tersendiri bagi pemerintah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Bondowoso,” harapnya.
Dijelaskan, salah satu hal yang menjadi keluhan para wisatawan adalah insfrastruktur. Dalam hal ini kata dia, pihaknya telah memfokuskan pembangunan insfrastruktur di berbagai destinasi wisata. Misalnya di Kawah Wurung, Puncak Megasari dan jalur di Kawa Ijen.
“Bahkan TMMD tahun ini kami taruh di Desa Solor, karena di sana ada destinasi wisatanya dan kami akan fokuskan pembangunan menuju tempat – tempat wisata yang ada diseluruh wilayah Bondowoso,” tegasnya.
Dilain pihak, Ketua Disparporahub Bondowoso Harry Patriantono mengatakan, TroI merupakan kegiatan yang merupakan sarana promosi wisata bagi Bondowoso. Dimana walau masih pertama kalinya, TroI sudah masuk dalam salah satu kalender tahunan pariwisata Bondowoso. “Yakni Ijen Festival,” tegasnya.
Diharapkan dengan even nasional, lebih bisa banyak lagi mengenalkan Bondowoso kepada dunia. Harapannya bisa berdampak secara luas pada kepariwisataan dan ekonomi kreatif di masyarakat Bondowoso pada umumnya. (*/RS)