TTU jadi Kabupaten Pertama Dikunjungi Gubernur Viktor Laiskodat

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Kabupaten Timor Tengah Utara menjadi Kabupaten pertama yang dikunjungi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Sabtu, (8/9). Kegiatan utama Gubernur dalam kunjungan perdana ke kabupaten adalah penanaman simbolis jagung di desa Nifuboke dan Bijeli Kecamatan Noemuti.

Gubernur Viktor Laiskodat bersama rombongan diterima Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandez dengan disambut sapaan adat Natoni di Gerbang Desa Nifuboke.

Sambil menyapa anak-anak sekolah dasar yang berbaris di gerbang, Gubernur Viktor yang mengenakan kemeja biru jeans berjalan kaki ke lokasi penanaman yang berjarak sekitar 250 meter.

Di lokasi Oemanu yang luasnya sekitar 58 hektar tersebut, Gubernur secara simbolis melakukan penanaman jagung jenis bisi dua. Setelah beristirahat sejenak, Gubernur dan rombongan melanjutkan penanaman jagung jenis yang sama di lokasi kedua dengan luas lebih kurang 10 hektar di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti.

Gubernur Viktor menyampaikan apresiasi atas program perluasan lahan tanam jagung yang dilakukan oleh Bupati TTU tanpa menggunakan dana APBD.

“Kehadiran saya hari ini merupakan bentuk apresiasi atas program yang luar biasa dari Bupati TTU. Ini inovasi yang luar biasa karena sebelumnya ini adalah lahan sawah tadah hujan dan irigasi. Namun karena kurang air maka diubah jadi lahan jagung penggunaan teknologi pertanian sistem tetes,” jelas Viktor Laiskodat.

Ia berharap program ini tidak hanya bersifat sementara tetapi harus berlangsung terus. “Saya akan datang lagi untuk mengecek hasilnya. Kalau gerakan seperti ini menjadi gerakan pangan seluruh kabupaten/kota di NTT, maka Provinsi ini akan mencapai kedaulatan pangan. NTT bisa bangkit menuju sejahtera. Dan saya akan bekerja all out untuk memastikan hal ini”, kata Viktor menambahkan.

Sementara itu, Bupati Raymundus Sau Fernandez menyampaikan rasa bahagia dan terima kasih karena TTU menjadi Kabupaten pertama yang dikunjungi Gubernur Viktor setelah dilantik pada 5 September 2018.
“Kunjungan ini merupakan sebuah kehormatan yang sangat besar bagi masyarakat TTU. Ini juga memotivasi kami untuk memanfaatkan dan memaksimalkan semua lahan yang ada untuk meningkatkan produksi pertanian”, kata Ray Fernandez.

Ia menguraikan ide untuk memperluas lahan pertanian dimotivasi oleh gelitikan Gubernur Viktor saat debat pasangan calon Gubernur kali lalu.

“Saat itu pak Gubernur mengatakan bukan lahan yang tidur, tetapi orangnya yang tidur. Setelah saya pulang, saya coba berinisiatif untuk melakukan pemanfatan dan perluasan lahan pertanian pada musim kering. Kegiatan ini tidak dibiayai APBD Kabupaten. Masyarakat hanya pinjam traktor dari dinas pertanian untuk balik tanah. Masyarakat hanya siapkan makan untuk operator,” pungkas Ray Fernandes.

Upaya perluasan lahan pertanian pada musim kering ini merupakan upaya pemanfaatan lahan sawah tadah hujan dengan menanam tanaman holtikultura seperti jagung dan pepaya. Untuk mengatsi kekurangan air, digunakan teknologi pertanian sistem tetes. Lahan besar tersebut diolah oleh masing-masing warga dengan luas beraneka ragam bergantung kemampuan masing-masing.

Upaya ini menjadi bagian nyata dalam mendukung Program Padat Karya Pangan (PKP) yang jadi Program unggulan pertanian Kabupaten TTU selain Program Desa Mandiri Cinta Petani (Sari Tani) periode 2016 – 2021.
Hadir pada acara tersebut sejumlah pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT, pimpinan perangkat daerah Kabupaten TTU, para camat dan kepala desa se-kabupaten TTU ,masyarakat petani, pers dan undangan lainnya. (*/Ang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *