TORAJA UTARA,beritalima.com – DPC Partai Demokrad Kabupaten Toraja Utara melakukan jumpa Pers, di kantor Demokrad, Jalan Samratulangi Rantepao, Selasa (6/2), terkait adanya pernyataan pengacara Satya Nuvanto, menyebutkan beberapa petinggi Partai Pimpinan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) terlibat soal proyek e-KTP.
Dari keterangan pengacara Satya Novanto, menyebut nama SBY terlibat soal proyek e-KTP membuat seluruh pengurus partai Demokrad se Indonesia menjadi geram, serta apa yang dilakukan Firman Wijaya hanya bermaksud menjatuhkan keberadaan keluarga besar Partai Demokrad yang telah menghantarkan SBY dua periode menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Hal ini membuat seluruh DPC Partai Demokrad menggelar jumpa pers mengklarifikasi apa yang diungkapkan oleh pengacara Satya Novanto menyebut nama Ketua Umum Partai berlambang bintang itu terlibat pada pelaksanaan proyek e-KTP tersebut.
Pada jumpa pers itu Ketua DPC Partai Demokrad Kabupaten Toraja Utara, Hatsen Bangri, menanggapi pernyataan Firman Wijaya menuduh beberapa petinggi Partai Demokrad terlibat soal proyek e-KTP itu harus adanya pembuktian.
“Firman Wijaya jangan sekedar menuduh, jika tuduhan mereka tidak dibuktikan, kami dari Partai Demokrad mengutuk tindakan mereka yang telah mencemarkan nama baik keluarga besar Partai Demokrad,” ucap Hatsen disela-sela jumpa pers itu berlangsung.
Ungkap sama juga dilontarkan oleh Sekretaris Partai Demokrad Kabupaten Toraja Utara, Alexander Rante Tondok, menyesalkan sikap dan tindakan Firman Wijaya selaku Pengacara telah mencemarkan keluarga besar Partai Demokrad.
“Jika apa yang dilontarkan Firman Wijaya tidak disertai bukti yang ada, dengan menyebut nama ketua umum Partai Demokrad terlibat soal e-KTP, maka kami mengutuk tindakan Firman Wijaya yang telah kami anggap sangat mencemarkan nama baik keluarga besar Partai Demokrad,” tegas Alex. (Gede Siwa).
Keterangan foto : Partai Demokrad gelar jumpa pers terkait tudingan Firman Wijaya sejumlah petinggi Partai itu terlibat soal proyek e-KTP.