OLEH . M.Mufti Mubarok (3M)
Penulis Buku Best Selleer UMKM Naik Kelas dan Deklarator Bersama Lawan Corona (BeLanCon)
Sudah 1 bulan lebih terdampar dirumah aja, kerja dari rumah atau tidak kerja di rumah, apapun profesinya wajib di rumah saja., kalau ke luar rumah “haram” hukumnya, Semua serba salah di rumah salah di luar rumah apalagi tambah salah, semua serba tidak pasti, tidak ada yang berani memastikan kapan covid ini sirna dari bumi Indonesia.
Pendemi laknatullah ini telah mengakibatkan resesi dunia dan Indonesia, semua kena dampaknya tidak ada yang luput dari wabah super canggih ini. Orang nganggur akibat PHK makin mengunung, yang ngaggur tambah stress tujuh keliling, pusing kepal barby. Diakui atau tidak, sekakang ini mirip kepompong, hanya bisa “klimpang klimpung” seperti ulat, akibat merenung terlalu lama, kapan jadi kupu kupu lagi yang indah bisa terbang ke sana kemari, keluar rumah bekerja lagi, menghidup udara segar seperti sediakala, sementara di luar sana kemiskinan baru tambah mengunung, kabar orang kaya banyak yang meninggal, tenaga media juga berguguran. Lalu siapa nanti yang membuka lapangan kerja dan siapa yang membatu kalau kita sakit, para pengusaha sudah menjerit, rakyat apalagi sudah melilit.
Sementara sudah bisa dipastikan kriminalitas terjadi di mana-mana, penjarah sengaja di buka karena takut wabah dan tidak ada biaya operional lagi, orang banyak nekat menjadi jahat makin menggila, para penjahat merajalela, sperti negeri bar bar, semua seenaknya tanpa ada hukum yang pasti. Semenrara para pejabat dan aparat asyik sibuk memperbaiki data data kuantitatif, sibuk menghitung yang positif, yang sembuh dan yang mati.
Janji janji pemerintah makin tak jelas membantu rakyat, mereka di pusat pada bancakan uang rakyat, pada berlindung dengan peraturan peraturan. Barang barang untuk penaganan Covid 19 masih impor semua, tiap hari pemerintah hanya mengumumkan jumlah yang terpapar, jumlah yang mati, rasanya nyawa manusia hanya jadi catatan angka angka saja.
Jumlah yang sembuh itu senbuh sendiri atau campur tangan rumah sakit tidak pernah ada laporan, mereka yang meninggal apa lagi, sementara pejabat dan anggota DPR yang sudah super kaya berebut jatah mobil mewah.
TUHAN INI LAH PROPOSAL HIDUP KAMI
Lupakan semuanya, lebih baik kita bermunajad di rumah sambil menyiapkan proposal masing masing untuk Tuhan,. Sebab rasanya “kiamat kecil” ini sudah dekat, setiap hari dan setiap jam sudah dekat wabah covid semakin dekat mengarah ke kita, bayangan kematian seakan akan terpampang di mana mana, kemiskinan sudah di depan, pengangguran dan rasa takut, was was bahkan sudah paranoid terus menyelimuti.
Rasanya kepada siapa berharap, hanyak proposal hidup kami sandarkan kepada Mu Ya Tuhan. Kalaulah yang bisa membolakbalikkan keadaan, yang Maha mengusir virus jahannam ini dan bisa memberikan pelajaran untuk para pemimpin dengan cara Mu. Sementara kami rakyat hanyak bisa berharap kepadaMu untuk bertahan hidup dan berperang sendiri menghadapi musih ghoib yang makin dasyat ini.
kami yakin virus hukuman akibat ulah manusia ini akan segera berakhir, nanum penderitaan ini kemungkinan akan terjadi enam bulan ke depan. sudah kita jalanani 1 bulan lebih ini penderitaannya sudah seperri ini apalagi enam bulan lagi, Nyeri ngeri sedap rasanya, semoga menjadi penebus dosa kami semua. Dan di bulan bulan berikutnya pintu ampunan Engkau buka selebar lebarnya, makluk ghoib Virus super kecil yang sangat cerdas ini segera terbakar oleh cahaya Mu.
LEBIH BAIK NYALAKAN LILIN DARI PADA MENGUTUHI KEGELAPAN
Rasa iri dan dengki serta sombong wajib kita tanggalkan dan lupakan, kembali menata hati, menata pikiran tetap positif, memerima anjuran pemerintah untuk sementara waktu yang baik baik saja, segera bangkit dan kita semua berpikiran dan membayangkan seakan akan tidak ada apa apa, lupakan berita TV, lupakan Medsos untuk sementara, lupa duka dan penderitaan ini, toh masih sehat, toh masih bisa berbuat baik dan toh masih bisa makan dan minum, masih ada senyum dan candatawa keluarga.
Ingat, ingat, ingat !!! Ingat waktu susah, ingat saat perjuangan, ingat kita pernah menderita lebih dari wabah ini, ingat masih punya orang tua, saudara, anak anak dan sahabat sahabat yang baik. Ingat pula masih bisa berlindung dari panas dan dingin, ingat masih bisa makan meski hanyak mie dan celok telur serta air putih. Yang penting masih sehat, toh rejeki terbesar adalah sehat, soal rejeki sudah ada yang mengatur tapi harus lebih keras untuk usaha lagi. Yakinlah binatang aja bisa hidup, apalagi manusia.
TETAP SUKSES DI SAAT WABAH
Kerja Kerja kerja, online online, online, umkm, umkm umkm.
ingat jaman peceklik di erah Sekarno bisa lolos, lalu krisis moneteri di era Soeharto 1998 yang parah bisa lolos, 2008 juga parah dan sekarang 2020 lebih parah lagi. Bagaimana meyikapi. Krisis 2020 tampak akan berjalan bisa sampai satu semester lebih.
Maka harus kita tarik mundur persiapan kita 6 bulan ke depan, kencangkan ikat pinggat, mencari kreatifitas untuk bisa bertahan, sudah banyak teman kita yang sudah menyiapkan strategi untuk krisis, bisa setelah krisis banyak orang yang sukses. Karena Tuhan menguji hambaNya tergantung kemampuan hambanya .
Persiapkan jiwa entreprenour kita semua, bekerja dari rumah dengan fasilitas teknologi sangat bisa, bikin produk produk atau jasa apapun, tahun 2020 adalah saat krisis multi, Banyak orang yang bisa keluar dari multi krisis prInsipnya apapun profesi kita jiwa kewirausahaan harus di asah. Jiwa kewirausahaan justru akan diuji, namum sang etreprenaour biasanya akan jadi pemenang. Jadi pegawai memang enak tapi kurang menantang, entrepreneur lebih memantang dan akan jadi juara.
M.Mufti Mubarok, NITRICO Cenre: Cara Nikmat lawan Corona