JAILOLO, beritalima.com-Lembaga Penelitian Antropologi-Sejarah (LEPAS) bersilaturahmi dengan kesultanan jailolo dalam rangka meminta restu untuk melakukan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan masyarakat jailolo.
Lepas yang di motori oleh ketua Varis Vadly Sanduan dan sekretarisnya M Idhar Bakri ini di sambut baik oleh Jogugu Kesultanan Jailolo Haerudin dan Sultan jailolo di kedaton kesultanan jailolo, kamis (25/10/2018).
Ketua Lepas Varis Vadly mengatakan tujuan dalam silaturahmi tersebut adalah dalam rangka meminta persetujuan kepada pihak kesultanan jailolo untuk melakukan penelitian terkait budaya masyarakat jailolo,karena kesultanan itu memiliki hak dan kewenangan tertinggi untuk memberikan informasi terkait budaya masyarakat sehingga patut kiranya kita meminta ijin, ini bagian dari rasa kehormatan kami terhadap kesultanan.ujarnya.
Lanjut,Varis ketua lembaga peneliti antropologi sejarah (lepas), mengatakan tujuan dari lembaga penelitian antropologi-sejarah adalah untuk mengembangkan kajian kajian mengenai sejarah dan sosial budaya masyarakat setempat,Kita ketahui bersama bahwa Maluku Utara adalah daerah kerajaan yang masih kental akan tradisi dan adat istiadat, namun perlu di ketahui bahwa generasi kita saat ini banyak yang masih melupakan sejarah dan tradisi leluhur kita, padahal ini sangat penting untuk diketahui oleh generasi generasi kita sehingga ke depan budaya kita masih tetap terjaga dan dilestarikan, oleh karena itu Lepas bertujuan untuk menelusuri jejak jejak sejarah dan kebudayaan masyarakat yang masih tersembunyi.
Pada prinsipnya Lepas sudah mendapat restu dari dua kerajaan yaitu Kerajaan ternate dan kerajaan Jailolo dan kita akan mencoba untuk melakukan penelitian terkait sejarah dan budaya masyarakat dari kedua negeri ini, kami butuh sumbangsih berupa pemikiran kritis terkait hal hal yang kami meneliti.tutupnya.
Sementara itu jogugu kesultanan jaililo Haerudin merespon atas tujuan lembaga tersebut, menurtnya, pihak kesultanan membutuhkan para peneliti yang bertujuan untuk mengangkat budaya yang telah hilang,sehingga nanti akan menjadi bahan refrensi bagi para generasi muda di halmahera barat.singkatnya.(Ay).