JAKARTA, Beritalima.com– Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pembahasan soal pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Soalnya, pemindahan ibukota tersebut bukanlah kebutuhan mendesak yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah masalah perpecahan bangsa dan kasus Papua yang terjadi dua pekan belakangan ini. “Itu lebih mendesak dari pada pemindahan ibukota,” kata Zulkifli Hasan.
Hal tersebut dijelaskan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasuinal (PAN) ini kepada awak media disela-sela Tasyakuran HUT MPR RI ke-74 di Gedung Nusantara IV, Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (29/8) malam.
Masalah di Papua yang sampai menelan korban jiwa termasuk dari aparat TNI dan masyarakat sipil yang tidak berdosa, kata Zulkifli, harus diselesaikan sesegera mungkin sehingga tidak semakin besar. “Harus dicarikan solusinya sehingga tidak semakin besar.”
Untuk sifatnya tidak genting, lanjut wakil rakyat dari Provinsi Lampung tersebut, tunda dulu karena masalah Papua lebih genting. Persoalan Papua multidemensi karena sudah melebar kemana-mana. Sudah ada campur tangan PBB, Afrika, Australi dan lain-lain.
“Di dalam negeri, kericuhan terjadi sangat masif dan sudah masuk ke Kota-kota, Kabupaten, bahkan di beberapa Provinsi, sekali lagi hati-hati, ingat hati hati,” kata mantan Menteri Kehutanan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II ini.
Malah menurut Zulkifli, konflik Papua sudah berada pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Karena itu, dia juga mengimbau agar aparat kemanan bertindak tegas dengan siapapun yang berusaha untuk mengadu domba dan berbuat onar.
“Bayangkan, sejak 15 tahun terakhir, baru kali ini terjadi pengibaran bendera Bintang Kejora di Istana, tapi tidak ada tindakan tegas dan keseriusan aparat dalam hal ini TNI-Polri. Saya sekali lagi mohon, tolong hati-hati, berangus cepat aksi-aksi provokatif seperti itu,” demikian Zulkifli Hasan. (akhir)