BANYUWANGI (beritalima.com)– Calon gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mengapresiasi inisiatif dan kerja keras Ikhwan Arief, yang berhasil melakukan perubahan di tengah masyarakat nelayan. Bersama Kelompok Nelayan Samudra Bakti dari Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Ikhwan mampu mengubah pola tangkap ikan.
“Karena inisiatif dan kerja kerasnya berkolaborasi dengan semua kekuatan, Mas Ikhwan dan teman-teman berhasil menerima penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia,” kata Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Sabtu (3/2/2018) di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
Dikatakan Gus Ipul, penghargaan Kalpataru tersebut merupakan salah satu capaian yang didapatkan Kelompok Nelayan Samudara Bakti yang selama ini melakukan penanaman karang di sekitaran Pantai Bangsring Banyuwangi. Dikatakan, perjuangan kelompok nelayan Samudra Bakti dimulai 10 tahun yang lalu.
Gus Ipul yang seminggu sebelumnya mengunjungi Bangsring menjelaskan, saat itu, perairan Bangsring mengalami kerusakan parah karena penangkapan ikan dengan bom dan potas yang dilakukan puluhan tahun secara turun temurun. “Sejak dulu sebagian besar nelayan Bangsring adalah nelayan ikan hias,” katanya.
“Mulai tahun 1960-an mereka menangkap ikan hias dengan menggunakan potas dan juga bom,” ujarnya. “Belum lagi pengambilan karang secara besar-besaran untuk pembuatan kapur bangunan, hingga terumbu karang di perairan Bangsring rusak parah dan kami kesulitan mencari ikan hias,” tambahnya.
Kelompok mulai melakukan perubahan, lanjut Gus Ipul, dengan mengubah pola tangkap nelayan lebih ramah lingkungan, dan membuat kawasan konservasi seluas 15 hektar di wilayah Pantai Bangsring. Di wilayah tersebut tidak boleh ada aktivitas penangkapan ikan dan pengambilan karang.
Selain itu, secara otodidak mereka melakukan transplantasi terumbu karang dengan menggunakan rak dari pipa paralon. Bibit karang yang diambil dari karang yang sehat diikat dengan senar di pipa paralon lalu ditenggelamkan di dalam laut. Saat ini ada ribuan rak palon transplantasi karang yang telah ditenggelamkan di wilayah zona perlindungan bersama.
Rak tranplantasi tersebut dibuat dengan sistem donasi dari penyumbang. Para nelayan juga melakukan perawatan secara berkala terumbu karang yang ditanam. Selain ribuan rak transplantasi di wilayah zona perlindungan, juga ada 500 aparteman ikan serta ratusan karang buatan yang kami letakan di dalam laut. Yang terakhir ada sistem biorock agar pertumbuhan karang lebih cepat. Saat ini ada rib,” kata Ikhwan.
Apa yang dilakukan Ikhwan dan kawan-kawan, kata Gus Ipul, menjadi contoh bahwa masyarakat akan maju kalau berani melakukan perubahan. “Saya dan Mbak Puti bertekad melakukan perubahan secara berkelanjutan. Saya paham benar soal Jawa Timur, karena hampir sepuluh tahun saya menjadi wakil gubernur,” katanya.
Zona konservasi yang dikelola oleh nelayan Samudra Bakti tersebut saat ini dikenal dengan tempat wisata Bangsring Under Water dan telah menyedot perhatian ribuan wisatawan setiap tahunnya. Secara ekonomi, nelayan di Bangsring sudah membaik. (*)