Ujaran Kebencian Marak, Sultan Ajak Ruang Digital Dibanjiri Konten Positif

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin mengajak masyarakat Indonesia membanjiri laman-laman sosial media dan aplikasi sejenisnya dengan konten positif.

Soalnya, belakangan berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian marak di media sosial. “Kita sering ditampilkan konten negatif yang tidak mendidik. Bahkan diruang digital kita, sesak dengan narasi berbau kejahatan serta mengancam persatuan dan kesatuan NKRI,” ujar Sultan dalam keterangan pers yang diterima awak media pekan ini,

Misalnya, lanjut Sultan, dengan berkembangnya tekhnologi informasi, saat ini marak terjadinya hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual anak, perundungan siber, ujaran kebencian, bahkan radikalisme berbasis digital.

Senator muda asal Bengkulu menghimbau agar ruang digital dimanfaatkan sebagai alat edukasi. Dan, itu dapat terwujud apabila pengguna aplikasi diruang digital memiliki kesadaran bersama untuk memaksimalkan peran tekhnologi sebagai penunjang kebutuhan dalam hal produktif dan tak memberi efek buruk baik dalam ruang relasi sosial maupun kepada tindak tanduk yang berpotensi perbuatan melanggar norma dan hukum.

Era digital memiliki dampak seperti dua sisi mata uang, ada aspek positif dan negatif. Jika digunakan secara arif, banyak mendatangkan manfaat, tetapi jika digunakan salah, justru mengakibatkan ketidak baikan.

Dijelaskan, ruang kehidupan sangat terbantu hadirnya tekhnologi informasi berbasis pengelolaan ruang digital. Tapi yang menyedihkan banyak pula dalam kasus yang terjadi di Indonesia dalam penggunaan ruang digital justru memancing perbuatan melanggar norma serta hukum.

“Banyak contoh kasus hoax/ujaran kebencian akibat penggunaan medsos yang mendapatkan sanksi hukum dan sosial. Terakhir insiden yang terjadi pada siswi pelajar di Bengkulu Tengah karena menghina Palestina.”

Sultan sepakat bahwa peningkatan literasi digital merupakan kebutuhan dari tekhnologi informasi yang berkembang pesat. “Saya mendukung apa yang disampaikan Presiden Jokowi, mengapresiasi 110 lembaga dan berbagai komunitas dalam program literasi digital nasional,” tegas Sultan.

Seluruh kegiatan dalam kaitan menumbuhkan kesadaran dalam literasi digital harus mendapat dukungan semua sebagai komponen masyarakat. Sebab tanpa kebersamaan, maka hal tersebut tidak akan terwujud.

Dia meminta agar gerakan bukan dalam bentuk hadirnya komunitas yang memiliki tanggung jawab dalam menumbuhkan kesadaran literasi digital di Indonesia, juga peran serta intervensi pemerintah melalui jalur pendidikan formal yang ada.

“Tugas kita memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dapat mengoptimalkan ruang digital sebagai alat dalam memberikan dampak produktif dengan penuh kesadaran bagi manusia sebagai individu ataupun masyarakat luas didalam lingkungan sosial,” demikian Sultan Bachtiar Najamudin. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait