Uji Kompetensi JPT Pratama, Wali Kota Eri: Hasil Tes Jadi Acuan, Bukan Berdasar Suka dan Tidak Suka

  • Whatsapp

Surabaya, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di ruang sidang wali kota, Senin (1/12/2025). Seleksi JPT Pratama kali ini, diikuti oleh enam orang peserta Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaik di lingkungan Pemkot Surabaya.

Proses seleksi JPT Pratama kali ini, turut dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Lilik Arijanto, dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya, Ira Tursilawati.

Pada kesempatan ini ada tiga peserta kandidat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya dan tiga orang kandidat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya. Tiga orang kandidat Kepala DPMPTSP yang mengikuti seleksi ini diantaranya Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Farida Fitrianing Arum, Sekretaris DPMPTSP, Lasidi dan Camat Tenggilis, Wawan Windarto.

Sementara itu, tiga orang kandidat Kepala DPRKPP Surabaya yang mengikuti seleksi kali ini diantaranya, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Surabaya, Aly Murtadlo dan Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKPP Kota Surabaya, Iman Kristian. Masing-masing kandidat memaparkan inovasi yang sejalan dengan program pembangunan Kota Surabaya ke depan.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi berharap para peserta seleksi bisa memaparkan inovasinya semaksimal. Karena proses seleksi ini bukan dinilai dari segi suka dan tidak suka. Akan tetapi sesuai dengan kemampuan yang disampaikan dalam paparan kali ini. “Bukan penilaian yang suka atau tidak suka. Sampaikan semua kemampuannya, siapa yang mampu silahkan ambil jabatan itu,” kata Wali Kota Eri.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri menekankan pentingnya output dan outcome dari proposal yang dipaparkan kepada panelis. Karena, ia ingin, output dan outcome itu nantinya bisa berdampak pada masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga menegaskan, tidak segan untuk menurunkan pejabat dari jabatannya jika tidak mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya sesuai output dan outcome-nya.

“Teman-teman harus bisa mempertanggungjawabkan output dan outcome-nya. Maka ketika hari ini paparan, tolong sampaikan output dan outcome-nya apa? Apa yang bisa diubah, jenengan (anda) ubah menuju kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri juga menuntut keberanian dari seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan keluar dari zona nyaman. “Kepala dinas butuh wani (berani) untuk mengambil keputusan. Kepala dinas harus berani ini,” pesannya.

Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi ini berharap, proses seleksi ini menghasilkan ASN yang tidak hanya berkompeten, akan tetapi juga berintegritas dan memiliki visi yang sejalan dengan program pembangunan Kota Surabaya. Posisi JPT Pratama lain yang masih kosong direncanakan akan dibuka kembali pada bulan Januari mendatang. “Januari akan kami buka lagi (seleksi),” ujarnya.

Untuk menjamin kualitas dan transparansi, Pemkot Surabaya menghadirkan lima orang panelis ahli dari kalangan akademisi dan instansi pemerintah, termasuk Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr. Nuri Herachwati, Guru Besar Fakultas Psikologi UNAIR, Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Guru Besar Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Adjie Pamungkas, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Indah Wahyuni.

Sementara itu, Guru Besar FEB UNAIR, Prof. Dr. Nuri Herachwati mengacungi jempol langkah Pemkot Surabaya yang telah melibatkan akademisi dalam proses seleksi JPT Pratama kali ini. Tidak hanya melibatkan akademisi, pemkot juga menggandeng BKD Pemprov Jatim dalam melakukan seleksi ini. “Dengan melibatkan para akademisi dan Pemprov Jatim, harapannya seleksi ini benar-benar akurat ya,” kata Prof Nuri.

Prof Nuri berharap, calon kepala dinas yang mengikuti seleksi ini benar-benar memahami tentang Kota Surabaya. Sebab, lanjut dia, Kota Surabaya saat ini bukan lagi kota level nasional, akan tetapi sudah masuk kategori kota kelas dunia. Oleh karena itu, para pejabat yang terpilih harus mampu membawa Surabaya naik kelas ke depannya. “Levelnya bukan nasional lagi. Harusnya sudah kota dunia,” harapnya.

Di samping itu, Kepala BKD Jatim, Indah Wahyu menambahkan, bahwa seleksi ini merupakan bagian dari mekanisme Manajemen Talenta yang telah ditetapkan bagi Kota Surabaya dan Provinsi Jatim. Indah menyebutkan, keenam peserta yang mengikuti proses wawancara ini semuanya telah masuk dalam ‘Box 9’ manajemen talenta.

“Menurut saya, dari 6 peserta ini mempunyai kemampuan yang berimbang ya dan mempunyai wawasan yang sangat bagus terkait organisasi perangkat daerah yang dilamar,” jelas Indah.

Indah juga menilai inovasi yang ditawarkan oleh para kandidat sangat baik dan menunjang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang akan diemban. Dalam hal ini, Indah juga mendukung penuh Wali Kota Eri Cahyadi terhadap output dan outcome dari setiap program kerja calon kepala dinas.

“Sehingga nanti pada saat dia (kepala dinas) melaksanakan tugas, maka sudah bisa langsung tune in ya dengan tupoksi target yang ditetapkan oleh Pak Wali,” pungkasnya. (*)

beritalima.com

Pos terkait