Jombang | beritalima.com – Tugas wartawan dalam undang – undang pers mencari tidak ada pasal yang menyebutkan diundang atau hanya satu media yang meliput. Tugas wartawan menjalankan fungsi jurnalis dari jaman Belanda sampai sekarang bertanya dan bertanya sekalipun ada yang menghalangi harus dipertanyakan juga. Ironis Jatmiko salah satu oknum guru MAN 10 malah melecehkan wartawan tunggu foto kegiatan Matsama 1,5 jam malah mau dikasih Rp50.000.
Tugas wartawan bisa mengangkat informasi apa saja terutama desk umum sepanjang informasi itu masih hangat untuk dijadikan berita. Saat ini informasi yang masih hangat secara nasional adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di pendidikan umum sedangkan di pendidikan lingkup Kementetian agama disebut Masa Ta’aruf Siswa Madrasah atau disingkat Matsama.
Tiap sekolah atau madrasah mengangkat isu yang berbeda agar difahami murid baru baik SMP, SMA/K, MA hingga bisa diterapkan dengan baik sesuai yang diharapkan pihak sekolah atau madrasah. Pada masa MPLS atau Matsama tersebut tidak jauh soal kedisiplinan, pendidikan karakter, prilaku anak, kekerasan anak atau bullying, narkoba dan korban pergaulan bebas.
Wartawan ini usai meliput tokoh masyarakat yang ada dibilangan Bandar Kedungmulyo ingin tahu kegiatan yang ada di MAN 10 Jombang pada masa Matsama ini. Alhasil bertemu Jatmiko yang menangani Matsama hingga berhasil menjelaskan kegiatan Matsama lebih mengedepankan pada pendidikan karakter dan hidup sehat pada reproduksi remaja.
Liputan ini bagi wartawan ini perlu dilengkapi foto kegiatan Matsama agar penayangannya sesuai yang ada di foto namun disuruh tunggu di kantin madrasah hingga 2 jam. Ironisnya Jatmiko malah menghubungi Humas MAN 10 dan mengorek ngorek kehadiran wartawan manakala sering datang diberikan transport 50 ribu, tidak pernah datang diberikan 150 ribu.
Hal ini termasuk pelecehan terhadap jurnalis yang diharapkan dapat foto kegiatan selama menunggu dikantin selama 1 jam lebih dari pukul 11.00 – 12.25 malah disodorkan pecahan uang Rp50.000 yang sudah dimasukan dalam amplop. Lebih Lanjut ulah oknum guru MAN 10 kehilangan moment bahwa tugas wartawan waktu adalah berita, 1 jam tersita bisa kehilangan bayak moment.
Jurnalis: Dedy Mulyadi