Ketua Bidang Kesehatan PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, mengemukakan itu di sela acara pembukaan Orientasi Dinamika Kampus (Ordik) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Kamis (15/9/2016).
Dituturkan, program ini merupakan beasiswa pendidikan kedokteran bagi mahasiswa yang ingin mengabdi di tempat terpencil setelah lulus.
“Distribusi lulusan Fakultas Kedokteran (FK) dari Perguruan Tinggi (PT) saat ini penyebarannya belum merata di seluruh Indonesia. Rumah sakit (RS), klinik, dan pelayanan kesehatan lain yang mudah dijangkau lebih sering menjadi jujugan,” terangnya.
Sedangkan pelayanan kesehatan yang berada di daerah terpencil serta terluar jarang menerima distribusi dokter. “Karena itu, sekarang ini Muhammadiyah menggerakkan pelayanan di daerah-daerah terluar seperti perbatasan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, amal usaha kesehatan Muhammadiyah berjumlah 300 lebih. Kemudian ditambah dengan 200 pelayanan kesehatan baru di wilayah terpencil sekelas klinik.
Klinik ini akan disediakan di tiap kecamatan. Pasalnya, bila mengandalkan puskesmas tidak bakalan cukup menangani pasien. Lulusan FK dari PT Muhammadiyah diharapkan mampu mengisi di klinik terluar itu.
“Bila ada mahasiswa mengambil program link and match untuk pendidikan dokter, akan dibiayai full pendidikannya dan biaya hidup. Setelah lulus harus melakukan amal pengabdian di tempat yang sudah kami siapkan,” tuturnya.
Agus mengungkapkan, belum semua PT Muhammadiyah mengambil program tersebut. Terutama bagi kampus yang baru buka FK.
“Malang sudah, Yogya sudah. Ini nanti kita tata kembali supaya PT Muhammadiyah yang memiliki program kedokteran ikut link and match. Sesuai dengan kemampuan PT masing-masing,” jelasnya.
Dia merinci, bila ada 10 FK di bawah naungan PT Muhammadiyah itu mengirim 30 dokter ikut program ini, akan ada 300 dokter yang bisa didistribusikan ke wilayah terpencil.
“Kita juga tidak menutup peluang, alumni perguruan Muhammadiyah yang punya prodi kedokteran akan bertebaran di pelayanan kesehatan milik lembaga lain dan pemerintah,” tandasnya.
UM Surabaya sendiri baru menerima mahasiswa baru pada FK tahun ini. Totalnya mencapai 50 mahasiswa.
Rektor UM Surabaya, Sukadiono, mengatakan, kampus UM Surabaya saat ini menjadi salah satu tujuan pendaftaran mahasiswa baru.
“Kami akan tetap mempertahankan mutu pendidikan dan terus mendorong inovasi mahasiswa agar mampu menjadi sosok yang cakap di bidangnya,” ujar dia. (Ganefo)
Teks Foto: Pembukaan Orientasi Dinamika Kampus (Ordik) UM Surabaya, Kamis (15/9/2016). Kegiatan ini diikuti 2.019 mahasiswa baru.