UMKM Minta Pelatihan IT Dan Nasib Guru Dipertanyakan

  • Whatsapp

SIDOARJO, Beritalima.com|
Penyerapan Aspirasi Masyarakat tahap III tahun 2021 yang dilakukan oleh Achmad Amir Aslichin, bertempat di perumahan Pondok Jati, Sidoarjo. Hadir dalam acara tersebut berbagai elemen masyarakat. Mulai pelaku UMKM hingga guru.

Dalam dialog interaktif, mas Iin, panggilan akrab Achmad Amir Aslichin, mendapatkan keluhan terkait Bansos yang tidak tepat sasaran, hingga nasib guru honorer yang tidak ada kejelasan.

Pengawasan Bansos
terkadang ada ketidakadilan muncul karena ada intervensi dengan pengurus di wilayah setempat, Seperti RT RW dan lurah. Permasalahan-permasalahan terkait penduduk musiman, bukan warga juga menjadi bagian dalam diskusi tersebut.

Mas Iin mengungkapkan, saat ini UMKM yang belum menerima bantuan modal, perlu melakukan komunikasi yang intensif dengan ketua RT RW maupun kelurahan. Karena data yang dikirim ke pusat, berdasarkan laporan yang diberikan oleh penguasa setempat, yaitu RT.

“Panjenengan harus baik-baikin RT ya, jangan bermusuhan. Karena data yang dikirim ke pusat itu, berdasarkan laporan dari RT. Memang pemerintah tengah melakukan recovery, untuk memulihkan kondisi ekonomi kita. Jadi pemerintah juga menyalurkan berbagai macam bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak covid. Termasuk diantaranya adalah pelaku UMKM,” terang politisi PKB ini.

Menurut mas Iin, nasib guru yang belum bisa mendapatkan bantuan yang layak, tetap akan diperjuangkan. Meskipun harus melalui proses yang panjang.

Kondisi masyarakat petani sudah sangat memprihatikan. Mas Iin minta pemerintah turun tangan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para petani. Ada bantuan dari pemerintah agar kehidupan masyarakat petani bisa survive. Kesulitan SDM bisa digantikan oleh mesin.

“Sarana penunjang pertanian belum bisa maksimal. Permasalahan pupuk dan hama, juga belum bisa diselesaikan. Tenaga buruh tani masih mahal, karena harus “meng-import” dari daerah lain. Tentu ini menambah beban biaya produksi. Jika biaya produksi bisa seminim mungkin.Karena tenaga kerja manusia mahal, tidak memungkinkan untuk digunakan di pertanian, kita bisa mulai berpikir untuk menggunakan teknologi canggih yang menggantikan SDM. Jika hal ini bisa dilakukan seperti di negara Jepang, Amerika, maka Petani Sidoarjo bisa makmur,” sambung Anggota komisi B ini.

Mas Iin menyebutkan, saat ini Program-program pemerintah belum bisa maksimal. Anggaran difokuskan untuk penanganan covid-19. UMKM membutuhkan stimulus untuk meningkatkan pendapatan UMKM.

“UMKM butuh pelatihan digital karena tidak semua pelaku UMKM bisa melakukan perijinan lewat online. System yang lemot, pelaku kurang memahami teknologi digital. Kita akan komunikasikan dengan dinas UMKM. Disamping itu, dinas terkait juga memiliki jaringan pemasaran yang luas, ada juga pameran-pameran untuk memperkenalkan produk UMKM di Linked yang lebih luas. Semoga pertemuan silaturahmi kita, bisa menjadi sarana untuk semua yang hadir ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait