Unair Patenkan Bakal Calon Obat Covid-19

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|Rektor universitas Airlangga Prof M Nasih mengungkapkan bahwa penemuan obat Covid-19 akan segera dipatenkan. Hal tersebut perlu dilakukan, mengingat biaya dan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti memakan waktu dan pengorbanan yang luar biasa, termasuk kerja keras yang tiada henti. Kamis(3/9/2020)
“Kita bisa mematenkan senyawa obat itu, obat yang keren. Mungkin sesuai dengan Pilkada sekarang kita menggunakan istilah bakal calon obat. Uji in Vitro udah selesai, dan kemudian mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan bisa sampaikan bahwa hasil penelitian untuk bakal calon obat, ya bakal calon obat. Kita masih ada proses untuk menghilangkan bakal nya, kemudian menghilangkan calonnya. Dan pada proses baru bisa disebut sebagai obat Covid,” terang Prof Nasih. 


Pria kelahiran Lamongan ini menuturkan, masih ada tiga tahapan lagi ke depannya. Tampilan hasil dari in Vitro cukup bagus, tapi namanya tetap bakal calon obat.”Yang spesifik untuk di daftarkan ke semua tempat, tapi saya tekankan lagi kita perlu mematenkan itu, karena ini menyangkut formula. Formula tertentu yang kalau nggak dipatenkan dulu, kalau langsung dipublish itu, orang lain yang akan menangkapnya dan menggunakan formula temuan Unair, ” sambung Prof Nasih.


“Begitu tahu formulanya kan mereka dengan mudah untuk membuatnya. Dengan dipatenkan dulu segala jurnal-jurnal dari sana baru akan kita lakukan proses-proses yang lainnya. Dari langkah ini mudah-mudahan juga merupakan kabar menggembirakan untuk ke depannya. Paling tidak ini membuktikan bahwa sesungguhnya fokus kita bukan hanya dari kombinasi, tetapi juga untuk formula yang lain yang lebih lebih strategis. Dan tentu prosesnya lebih panjang lagi,” lanjutnya. 


“Kita punya lima senyawa yang potensial untuk dikembangkan menjadi bakal calon obat. Dari sana pabrik udah tahu, masyarakat tahu, pemerintah tahu, semuanya tahu. Tinggal kemudian siapa yang tergerak hatinya untuk bisa membantu kami dalam proses penciptaannya, karena  persoalannya bukan hanya di formulanya tapi untuk riset pada saat pandemi seperti sekarang ini juga diperlukan banyak alat, diperlukan banyak enzim, diperlukan banyak reagen yang itu asalnya dari luar negeri, yang untuk mendatangkannya juga tidak mudah. Biasanya barang datang baru dua atau tiga bulan kedepan, untuk itu sekarang itu yang kemudian kita minta ada yang bisa membantu mencarikan itu, dan ternyata dari penemuan 5 senyawa yang ada itu yang tergerak hatinya untuk membantu, ternyata bantuan dari negara dalam arti siapa yang terbuka untuk membantu ide dasar dan lain-lainnya itu berasal dari BIN dan TNI,” pungkasnya. (yul) 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait