SURABAYA, beritalima.com|
Universitas Airlangga terpilih menjadi tuan rumah pada gelaran Forum Rektor Indonesia 2022. Acara tahunan tersebut bakal berlangsung pada 29-30 Oktober 2022. Acara tersebut akan digelar di Airlangga Convention Center dan beberapa area di Kampus MERR (C), pada pembukaan FRI ini rencananya bakal dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri.
Mengenai persiapan gelaran acara tersebut, Rektor UNAIR Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan dengan matang. Dalam jumpa pers dengan awak media pada Kamis (13/10/2022), Prof Nasih menjelaskan berbagai urgensi dari adanya pertemuan rektor dari berbagai perguruan tinggi dan negeri di Indonesia.
“Forum ini merupakan hajatan rutin yang setiap tahun diadakan. Mengundang semua rektor untuk menuangkan gagasan tentang Indonesia, bahkan juga rekomendasi yang bisa disampaikan kepada pemerintah. Hal ini tentu menjadi usulan perbaikan demi Indonesia yang lebih baik ke depan,” jelasnya.
“Dunia pendidikan tentu tidak luput dari pembahasan yang akan menjadi bagian dari topik rekomendasi kami para rektor. Khususnya bagaimana tentang peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan distribusi yang berkaitan dengan undang-undang sisdiknas juga akan menjadi bagian dari apa yang akan kita bahas materinya.Tentu kami menunggu ide dan pandangan dari para rektor yang jumlahnya ribuan di Indonesia itu, dan mereka adalah orang-orang yang baik, yang integritas dan memiliki dedikasi tinggi untuk Indonesia, dan untuk merah putih tercinta,” terang prof Nasih.
Forum Rektor Indonesia (FRI) tahun ini mengusung tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Kedaulatan, Pangan, Energi Obat dan Alat Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045”. Dari tema besar tersebut, diharapkan para rektor dari perguruan tinggi memiliki kontribusi penting dan menyampaikan ide dan gagasan terhadap kemajuan bangsa indonesia.
Tidak hanya itu, Prof Nasih juga menegaskan bahwa banyak hal-hal penting yang akan dibahas di acara Forum Rektor Indonesia (FRI) mendatang. Terlebih isu-isu yang terkait pendidikan, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, peningkatan kualitas demokrasi serta ancaman resesi di tahun 2023.
“Itu semua perlu kita bahas dalam satu forum, perlu solusi kolaborasi dan mensinergikan pikiran-pikiran demi kemajuan bangsa Indonesia. Hal ini tidak lain kita lakukan bersama untuk Indonesia emas 24 karat di tahun 2045,” pungkasnya. (Yul)