Jombang | beritalima.com – Seminar Nasional, ‘Pegadaian Peduli Santri Cegah Terorisme dan Radikalisme Dengan Menjaga Keragaman, digelar di Aula Univeraitas Darul Ulum Jombang, Senin (13/5/2024) bekerjasama dengan Pegadaian dan Badan Nasional Penanggulan Teroris (BNPT – RI).
Hadir pada kesempatan itu, Kepala BNPT Komjen Pol. Prof. Dr H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si., Putut Pribadi Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Cabang Jombang, Direktur Program Pasca Sarjana Undar Jombang Prof. Dr. H. Tadjoer Rdjal, M.Pd, Rektor UNDAR Dr. H. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag dan undangan lain dari Srikandi pemuda Pancasila Jombang, Ponpes Ponpes, Ketua OSIS, serta dari unsur mahasiswa Undar sendiri.
Seminar itu dijelaskan Kepala BNPT yang diwakilkan Muhammad Arifin Perwakilan dari BNPT Provinsi Jawa Timur bahwa seminar itu tujuannya untuk mencegah intoleransi keberagaman dan meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan kewaspadaan dalam rangka mencegah tumbuhnya faham radikalisme.
Hal senada diungkapkan Rektor Undar dari Seminar Nasional yang telah dilaksanakan dengan komponen masyarakat, mengharapkan adanya kesamaan persepsi tidak adanya faham faham radikal yang bertentangan dengan sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan begitu mengundangnya PT Pegadaian sebagai korporasi dalam Islam terdapat mazhab mazhab yang berbeda pandangan. Maka dari itu diucapkan Doktor Amir harus ada pemahaman yang sama agar tidak terjadi pemahaman pemahaman yang berbeda.
“Jalo terjadi pemahaman yang berbeda maka ada yang merasa benar dan menganggap yang lain salah. Dengan merasa benar itu pada dirinya dan kelompok beragamanya maka dikhawatirkan akan muncul intoleransi dan faham faham radikal,” tegasnya.
Dari pandangan yang berbeda itu ungkap Rektor harus ada kesamaan persepsi jangan sampai terjadi perbedaan. Apalagi di BNPT ada Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi sangat erat dan ada kaitannya dengan pandangan pandangan yang berbeda dalam Islam terutama persoalan pegadaian.
“Jadi yang kita pasarkan adalah mencegah pemahaman yang berbeda terhadap pegadaian. Apalagibyang kita dari pondok pondok pesantren, jadi dengan pandangan yang berbeda itu harus saling menghormati dan tidak dijadikan perdebatan,” pungkasnya.
Hal lain ditambahkan Pimpinan Cabang PT. Pengadaian cukup memahami perbedaan pemahaman yang ujung ujung akan menimbulkan intoleransi dan faham faham radikal.
“Selain pegadaian mencegah intoleransi juga meningkatkan kesadaran karyawannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam memacu roda perekonomian,” turue salah satu peserta seminar nasional.
Jurnalis : Dedy Mulyadi