Jakarta, beritalima.com| – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pendidikan dan kebudayaan (Unesco) menetapkan dan mengakui Kebaya sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda (WBTb) dalam sidangnya di Paraguay (4/12).
Inkripsi kebaya sebagai WBTb melalui pengajuan bersama atau joint nomination lima negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Penetapan ini, disamping sebagai anugerah besar bagi masyarakat Indonesia dan perempuan dari kelima negara tersebut, juga termasuk anggota Komunitas Perempuan Berkebaya (KPB) yang telah ada sejak 4 Desember 2014, berkampanye untuk gerakan kembali berkebaya sehari-hari di Indonesia.
“Kami sangat bersyukur karena 10 tahun kemudian, tepat saat Komunitas Perempuan Berkebaya (KPB) berulang tahun ke 10, Kebaya ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda dari lima negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tempat di mana gerakan menghidupkan kembali kebaya sebagai busana atasan perempuan sehari-hari diinisiasi,” ucap Ketua KPB Lia Nathalia.
Di Indonesia sendiri ada Tim Nasional Hari Kebaya Nasional dan Kebaya Goes to Unesco (Timnas HKN to Unesco) yang menghimpun lintas komunitas, baik pengusung maupun pendukung usulan inkripsi kebaya sebagai WBTb ke Unesco.
“Ini hadiah luar biasa bagi perempuan di kelima negara ini, termasuk di Indonesia dan menjelaskan, inkripsi kebaya oleh UNESCO tidak lepas dari kerja-kerja semua komunitas perempuan pegiat budaya, khususnya komunitas-komunitas pelestari kebaya, organisasi-organisasi, pemerintah, perwakilan rakyat dan banyak pihak,” terang Lia.
Indonesia sendiri telah menetapkan Hari Kebaya Nasional tiap tanggal 24 Juli dan pertama kali dirayakan pada 2024 ini.
Jurnalis: Abri/Rendy