Uni Eropa Dukung Penguatan Kapasitas dan Inovasi Riset di Indonesia

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Uni Eropa dukung penguatan kapasitas dan inovasi riset di Indonesia. Salah satu bentuk dukungan itu, Uni Eropa mengadakan kerja sama riset antara Eropa dan Asean melalui Euraxess Asean.

“Euraxess Asean adalah inisiatif unik yang menghubungkan para peneliti di Asean dan Eropa dengan memberikan layanan informasi serta dukungan yang memungkinkan para peneliti untuk mengembangkan karier penelitian mereka di Eropa,” kata Regional Representative Euraxess Asean, Simon Grimley, di Surabaya, Selasa (29/10/2019).

Dia menuturkan, program yang difasilitasi oleh Euraxess Asean tersebut bertujuan agar para peneliti Indonesia terdorong untuk menghasilkan penelitian berstandar internasional.

Selain itu, para periset Indonesia diharapkan bisa berkontribusi bagi ilmu pengetahuan di Tanah Air lewat hasil penelitian yang dapat diterapkan.

Simon mengatakan, Uni Eropa telah lama mempromosikan kerja sama internasional dalam kegiatan riset yang berfokus pada masyarakat dan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari lembaga pendanaan penelitian di Prancis, Jerman, Belanda, dan Spanyol berbagi informasi tentang keunggulan penelitian di Eropa. Mereka turut memberikan saran tentang cara menyiapkan proposal penelitian yang baik.

Mereka juga mempresentasikan berbagai peluang pendanaan penelitian bagi masyarakat Indonesia, termasuk program Marie Skłodowska-Curie Fellowship yang menawarkan peluang pengembangan karier yang sangat baik bagi para peneliti Indonesia di semua tahap.

“Kolaborasi penelitian internasional merupakan kerjasama yang sangat penting. Eropa, Indonesia, dan Asean perlu bekerjasama untuk mengembangkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan pangan, energi dan penyakit menular,” kata Wakil Ketua Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts.

“Ribuan mahasiswa dan peneliti dari Indonesia dan ASEAN, telah mendapat manfaat belajar di lembaga pendidikan tinggi dan memperoleh beasiswa riset di Eropa, melalui program-program seperti Erasmus Plus, Horizon 2020, dan skema pendanaan bilateral lainnya,” ujarnya.

Charles menyampaikan pentingnya landasan yang kuat untuk dapat menghasilkan penelitian ilmiah yang berbobot. Dia juga mengatakan, Indonesia perlu memelihara budaya keunggulan ilmiah, menggerakkan mobilitas internasional, serta kegiatan penelitian kolaboratif yang merupakan kunci dari upaya tersebut.

“Penelitian ilmiah membutuhkan keahlian, inovasi, dan sumber daya yang mumpuni,” ujarnya.

Diinformasikan pula, bahwa hari ini, Rabu (30/10/2019) pukul 12.30, akan dilakukan pembukaan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa “European Higher Education Fair” (EHEF) di Grand City Ballroom, Surabaya.

EHEF di Surabaya ini diikuti 79 institusi pendidikan tinggi dari 13 negara anggota Uni Eropa dan institusi penyelenggara beasiswa Indonesia, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

EHEF ke-4 di Surabaya ini terbuka untuk umum dan gratis mulai pukul 13:00 sampai pukul 18:00 WIB. Selanjutnya, EHEF akan dilaksanakan di Jakarta pada 2-3 November 2019, dan di Bandung pada 5 November 2019. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *