JAKARTA, Beritalima.com |
16 Maret 2020 – Menyusul pengumuman oleh pemerintah pusat dan daerah yang menyerukan agar anak-anak belajar dari rumah sebagai respon terhadap COVID-19, UNICEF mendesak otoritas sekolah untuk memastikan bahwa ada rencana untuk opsi pembelajaran jarak jauh dan akses ke layanan penting untuk semua anak.
Ketika sekolah ditutup untuk waktu yang lama, rencana mitigasi meliputi strategi pendidikan online dan siaran dari konten akademik, seperti portal pembelajaran online Rumah Belajar [https://belajar.kemdikbud.go.id/ ] dan Ruangguru Free Online School [https://blog.ruangguru.com/sekolah-online-ruangguru] yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Strategi lain meliputi:
• Menugaskan membaca dan latihan untuk belajar di rumah
• Menugaskan guru untuk melakukan tindak lanjut harian atau mingguan jarak jauh dengan siswa
• Mengembangkan strategi pendidikan yang dipercepat
“Ketika sekolah normal anak-anak terganggu, sangat penting untuk menempatkan platform pembelajaran alternatif, seperti internet, siaran radio dan televisi, untuk mengurangi dampak penutupan sekolah yang berkepanjangan terhadap kesejahteraan anak-anak. Yang sama pentingnya adalah menjaga layanan esensial untuk anak-anak, seperti program pemberian makanan atau dukungan psikososial – terutama untuk kelompok yang paling rentan, ”kata Perwakilan UNICEF Debora Comini.
Jika sekolah tetap dibuka seperti biasa, pedoman operasional yang aman harus diikuti untuk memastikan bahwa anak-anak dan keluarga mereka tetap dilindungi dan diberi informasi.
UNICEF juga mendesak sekolah – baik yang tetap dibuka atau yang membantu melalui pembelajaran jarak jauh – untuk memberikan siswa dukungan holistik: sekolah harus memberi anak-anak informasi penting tentang mencuci tangan dengan sabun dan tindakan lain untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka memfasilitasi dukungan kesehatan mental dan membantu mencegah stigma dan diskriminasi dengan mendorong siswa untuk bersikap ramah dan saling tolong menolong serta menghindari stereotip ketika berbicara tentang virus.
Dengan memberikan informasi praktis dan akurat tentang cara mencegah penyebaran virus, sekolah dapat mendorong siswa untuk menjadi pendukung pencegahan dan pengendalian penyakit di rumah, di sekolah dan di komunitas mereka.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu mengeluarkan panduan global baru untuk membantu melindungi anak-anak dan sekolah dari penularan virus COVID-19. Panduan ini juga menawarkan tips dan daftar periksa (checklist) yang bermanfaat untuk orang tua dan pengasuh, serta anak-anak dan siswa itu sendiri.
Panduan global bisa diunduh di: https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/panduan-sekolah-untuk-pencegahan-coronavirus
Keluarga bisa mendapat informasi tentang situasi COVID-19 dan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka dengan menghubungi hotline informasi di 119 ex 9 atau dari sumber-sumber daring berikut:
Kementerian Kesehatan: https://www.kemkes.go.id/
WHO: https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus
UNICEF: https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus (yul)