Unik…..Di Banyuwangi Limbah Batok Kelapa Disulap Jadi Pot Bunga 

  • Whatsapp

BANYUWANGI  Beritalima.com – Destinasi wisata pantai selalu menjadi primadona. Selain view-nya yang menarik, makanan khas berupa ikan bakar dan minuman kelapa muda adalah hal yang paling dicari. Begitu juga dengan Kabupaten Banyuwangi yang memiliki banyak pantai yang indah.

Berbicara soal kelapa muda yang menjadi kuliner  favorit, yang menjadi problem adalah soal  limbah batok kelapanya. Seringkali batok kelapa menjadi sampah yang teronggok di tempat pembuangan akhir di sekitar areal pantai.

“Sebenarnya warga di sekitar areal pantai sudah memanfaatkan batok kelapa sebagai bahan bakar untuk memasak nira. Khususnya pantai-pantai yang ada di sekitar perkotaan. Tetapi proses pengeringan batok kelapa yang lama membuat warga tidak  sabar menunggu dan memilih ranting sebagai bahan bakar,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Husnul Chotimah.

Akibatnya sampah batok kelapa kian menumpuk dan menimbulkan permasalahan bagi pedagang di sekitar pantai. Menyikapi hal tersebut, DLH punya cara unik untuk mengurangi sampah batok kelapa. Sampah batok kelapa itu disulap menjadi pot bunga cantik dengan hiasan mural warna warni.

“Batok kelapa ini keras. Kalau dihancurkan juga butuh mesin yang dibuat khusus, karena sifatnya yang keras dan tahan lama. Akhirnya saya minta pegawai yang pintar melukis untuk menghias batok-batok agar lebih menarik,” ujarnya.

Hasilnya,  kini sudah puluhan pot batok kelapa berisi tanaman hias yang menghijaukan area kantor DLH Banyuwangi. Pot-pot organik ini tetap terlihat menarik walau sudah berusia dua bulan, “Semakin tua, pot organik dari batok kelapa ini semakin kuat,” kata Husnul.

Seorang pegawai kebersihan DLH Banyuwangi, Rumawan menuturkan cara membuat pot dari batok kelapa cukup mudah. Pertama, batok kelapa yang akan digunakan dibersihkan dari sisa-sisa daging kelapa terlebih dahulu. Kemudian batok kelapa yang sudah dibersihkan dicat menggunakan cat mobil. Alasan penggunaan cat mobil karena sifatnya yang cepat mengering.

“Bisa juga pakai cat kayu tapi lama kering, cat tembok itu mudah jamuran. Sedangkan cat mobil itu cepet kering dan tahan lama,” ujar pria yang akrab disapa Wawan.

Terakhir pot yang sudah dicat kemudian di potong tipis bagian bawahnya. Hingga menyisakan serat-serat batok kelapa yang berguna sebagai jalan keluar air. Agar kadar air dalam pot mencukupi. Pot batok kelapa pun siap digunakan. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *