MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan prestasi dengan meloloskan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak di antara ratusan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia Timur. Tahun ini, Unismuh meloloskan 27 proposal yang akan diberikan dana insentif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar 209 juta rupiah.
Pengumuman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (GFK) diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui situs resminya. Sebanyak 4.522 judul PKM akan mendapatkan dana insentif dari pemerintah. Informasi tersebut tertuang dalam Surat nomor 1949/E2/KM.05.01/2021, tanggal 5 Mei 2021.
Jika disandingkan dengan PTN, Unismuh berada di peringkat ketiga di Makassar, di bawah Unhas (155 proposal) dan Universitas Negeri Makassar (109 Proposal).
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Muhammad Tahir, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
“Alhamdulillah dari 537 proposal yang terkirim, kita berhasil meloloskan 27 proposal. Tahun lalu, kita sudah meraih predikat peraih PKM terbanyak di antara PTS dalam ruang lingkup LLDIKTI Wilayah IX,” ungkap Muhammad Tahir, di ruang kerjanya, Gedung Iqra Lantai 16, Kampus Unismuh Makassar, Kamis (6/5/2021).
Menurutnya prestasi ini bisa dicapai, karena kerja keras dan kolaborasi banyak pihak. “Terima kasih atas kerja keras dan kerjasama tim kemahasiswaan, khususnya lembaga pengembangan kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) dan dosen pendamping PKM/Kewirausahaan. Selain itu, supporting pimpinan universitas, fakultas dan prodi, serta partisipasi lembaga kemahasiswaan,” ungkap mantan Wakil Dekan III FISIP Unismuh ini.
Tahir menjelaskan, strategi yang diterapkan selama dua tahun ini, pihaknya tidak ‘menunggu bola’, atau menunggu adanya pengumuman PKM dimulai, melainkan sudah memotivasi mahasiswa menyiapkan PKM jauh hari sebelumnya.
“Proposal yang masuk, diberikan masukan oleh reviewer internal. Proses perbaikan bagi proposal yang dianggap berpotensi lolos, dilakukan dengan sistem karantina selama sepekan,” ungkap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ini.
Pendampingan, lanjut Tahir, tidak hanya untuk meloloskan proposal PKM. Dalam proses penelitian, mahasiswa yang mendapatkan hibah PKM akan didampingi, agar bisa menghasilkan karya terbaik, dan lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
“Kita akan berupaya maksimal merebut kesempatan ke ajang PIMNAS nantinya,” pungkasnya.