Unit Syariah Bank Jatim Spin-Off

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akhirnya melakukan spin-off unit usaha syariahnya menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Kepastian spin-off unit syariah ini setelah izin prinsip ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah rampung beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso, mengatakan, pengembangan bisnis usaha syariah ini sesuai dengan arahan otoritas untuk melakukan pemisahan unit usaha syariah menjadi entitas usaha tersendiri.

Menurutnya, Bank Umum Syariah ini nantinya juga akan mendukung penuh kebutuhan pembiayaan Bank Jatim di sektor lainnya.

“Nanti pembiayaannya dibagi dua. Jadi kekuatan kita juga akan semakin besar,” ujar Soeroso di sela prescon seusai RUPS Bank Jatim Tahun Buku 2016, Selasa (31/1/2017).

Proses pemisahan unit usaha syariah Bank Jatim ini sebenarnya ditargetkan rampung akhir 2016, namun baru digedok hari ini karena hal administratif.

Molornya proses pemisahan unit usaha syariah ini juga karena perseroan sempat kesulitan mencapai kebutuhan permodalannya, dikarenakan suntikan modal dari Pemprov Jatim saat itu kurang.

Soeroso menjelaskan, tahun ini Bank Jatim juga akan fokus pembiayaan infrastruktur di Jatim, seperti pembangunan jalan tol Krian-Bunder Gresik, Rumah Sakit milik Pemprov dan beberapa perguruan tinggi.

“BUMD silakan meminjam modal kerja di Bank Jatim untuk pembiayaan infrastruktur. Tahun 2017 kami akan meningkatkan pertumbuhan kredit 11,75 persen hingga mencapai Rp 32 triliun,” kata Soeroso.

“Nominal tidak kami batasi asalkan proyek infrastruktur itu bankable dan visible,” tambahnya.

Disebutkan pula, kedepan akan ada di pembangunan pelabuhan laut di Trenggalek yang akses langsung ke Australia dan Pelabuhan Udara di perbatasan Tulungagung-Kediri.

Sementara itu Gubernur Jatim Soekarwo membenarkan terjadinya pemisahan unit usaha syariah Bank Jatim.

“Spin-off Syariah Bank Jatim sudah saya gedok pada RUPS Tahun Buku 2016 hari ini. Untuk modalnya ada saldo kita Rp500 miliar dan itu tidak ambil APBD Jatim sama sekali. Tapi dana iddle dan simpanan di Bank Jatim,” kata Soekarwo di kantornya, Selasa (31/1/2017).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *